Tahun Kemarin Masih Diminati, Kini Bekerja di Luar Negeri Tidak Lagi Menarik Perhatian Pencari Kerja Indonesia, Rupanya Ini Penyebab Utamanya

Maymunah Nasution

Editor

Ilustrasi bekerja
Ilustrasi bekerja

Intisari-online.com -Bekerja di luar negeri menawarkan banyak daya tarik yang cukup tinggi.

Hal itu juga dianggap sebagai sesuatu yang cukup bergengsi.

Itulah sebabnya minat pekerja Indonesia terbilang tinggi untuk bekerja di luar negeri.

Namun di tahun ini, minat ini tidak setinggi sebelumnya.

Baca Juga: Parah! 15 Tahun Bolos Kerja dan Makan Gaji Buta, PNS Ini Masih Bisa Terima Gaji Sebanyak Rp9,3 Miliar, Pemerintah Sampai Keheranan Setelah Tahu Kasusnya

Rupanya hal ini berkaitan dengan ketidakpastian yang muncul akibat pandemi Covid-19.

Dilansir dari hasil survei oleh platform penyedia informasi lowongan pekerjaan, Job Street, yang bersama Boston Consulting Group (BCG) dan The Network, keadaan sudah berubah pasca dunia terdampak pandemi Covid-19.

Mereka melakukan jajak pendapat secara global termasuk pada 33.084 responden di Indonesia.

Didapatkan jika terdapat penurunan dalam presentase masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Nafsu Menggebunya untuk Jadi Presiden Ditolak Rakyat Papua dan Diabaikan Australia, Benny Wenda Kini Malah Mengemis Dukungan dari Negara Penjebak Negara Miskin Ini

Saat ini, hanya 46% dari responden yang ingin bekerja di luar negeri.

Faktanya, tren penurunan memang terus terjadi beberapa tahun belakangan.

Hal ini bisa dilihat dari hasil survey serupa yang digelar pada 2014 lalu, hanya menunjukkan minat sebesar 76%.

Sedangkan jajak pendapat pada tahun 2018 hanya menunjukkan minat di angka 51%.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Kita Semua, Ahli Ini Beberkan Bahwa Puasa Bisa Jadi Penangkal Virus Corona, Ternyata Seperti Ini Cara Tubuh Bekerja Selama Bulan Ramadhan!

Ramesh Rajandran, Chief Marketing Officer, SEEK Asia yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan perubahan ini disebabkan ketidakpastian yang terjadi akibat pandemi saat ini.

"Kebijakan larangan bepergian yang belum pasti kapan berakhir, kekhawatiran tidak mudah untuk bisa kembali pulang dan kecemasan lainnya menjadi faktor utamanya," terangnya.

Di sisi lain, perubahan ini bisa berdampak positif pada dunia kerja dan perekonomian dalam negeri.

Tenaga kerja potensial yang bertahan di negeri sendiri tentunya bisa meningkatkan perekonomian dalam negeri.

Baca Juga: Berlagak Marah saat Negaranya Disebut Surga Koruptor oleh KPK, Faktanya Singapura Justru Tuntut Syarat yang Bisa Hancurkan Martabat Indonesia untuk Setujui Perjanjian Ekstradisi

Sementara itu, mereka juga bisa membagikan ilmu dengan lingkungan sekitar melalui interaksi sehingga mampu meningkatkan skill SDM di Indonesia.

Sebaliknya, pekerja Indonesia menunjukkan minat yang cukup tinggi untuk bekerja secara jarak jauh untuk berbagai perusahaan asing.

Sekitar 55% responden menyatakan siap bekerja secara remote.

Perusahaan asal Australia, Jepang dan Singapura menjadi tiga besar yang paling diidamkan pekerja asal Indonesia.

Baca Juga: SandangGelar Negara Termiskin di Dunia hingga Negaranya Baru Saja Porak-poranda Gegara BanjirDahsyat, Mendadak Timor Leste Gelontorkan Uang Rp583 Miliar untuk Hal Ini, 'Kami yang Pertama'

Tren ini selaras dengan perubahan yang terjadi di dunia kerja secara global.

Kebanyakan pekerja sekarang lebih berniat bekerja dari negeri sendiri meskipun secara remote.

Selama pandemi, dunia kerja terpaksa melakukan penyesuaian dengan menerapkan sistem Work From Home (WFH).

Jika selama ini pekerjaan dilakukan secara tatap muka di kantor, sekarang bergantung dengan koneksi internet.

Baca Juga: Masih WFH? Jangan Sepelekan Pegel dan Nyeri Otot yang Sering Dirasakan Kala Kerja dari Rumah, Atasi Sebelum Makin Memburuk dengan Ini

Berbagai rapat dan kebutuhan pekerjaan digelar secara virtual dan daring.

Hasilnya sendiri tidak terlalu buruk karena banyak yang sudah berhasil beradaptasi.

Hal ini kemudian membuat banyak perusahaan menyadari potensi untuk melakuan perekrutan lebih luas.

Sistem pekerjaan jarak jauh memperluas pilihan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai, tanpa dibatasi wilayah lagi.

Baca Juga: Bos Microsoft Malah Sebut WFH Bikin Rugi, Rapat Virtual Hanya Transaksional

Faridah Lim, Country Manager, JobStreet Indonesia menerangkan pihaknya terus berusaha memahami perubahan tren yang terjadi di dunia kerja.

Beberapa diantaranya yakni dengan menggelar kursus online dan virtual career fair.

"Tujuannya agar bisa menjembatani kebutuhan perusahaan dan tenaga kerja, JobStreet ingin menjadi lebih dari sekedar job portal dan menjadi partner karier kini dan nanti bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait