Intisari-online.com - Indonesia tengah was-was menanti kabar KRI Nanggala 402 yang sejak Rabu sore lalu hilang kontak.
Pakar menyebutkan hilangnya salah satu dari lima kapal selam Indonesia itu akan berdampak mengerikan pada sistem pengamanan laut Indonesia.
Padahal banyak yang menyebutkan pengamanan laut Indonesia sudah memiliki "celah rawan".
Khairul Fahmi, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), mengatakan jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia sangatlah kurang.
Menurutnya, jumlah ideal kapal selam Indonesia mencapai 12 kapal selam.
Hal ini mengingat betapa luas laut Indonesia.
Sementara itu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan berniat berinvestasi lebih besar di bidang alutsista mahal.
Namun Prabowo bersikeras mencari alutsista yang "tidak memengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR