Penulis
Intisari-online.com -Kabar menyedihkan datang dari TNI Angkatan Laut Indonesia.
Rabu sore 21/4/2021 kemarin, dikabarkan kapal selam milik TNI AL KRI Nanggala 402 hilang kontak di kedalaman Laut Bali.
Kapal selam itu bersama 53 kru di dalamnya tenggelam di perairan utara Pulau Bali.
KRI Nanggala sudah beroperasi selama 40 tahun di perairan Indonesia.
Dilansir dari kompas.id, kapal selam itu masuk ke Indonesia di tahun 1977.
KRI Nanggala dipesan di era Pemerintah Orde Baru di tahun 1977.
Kala itu, pemesanan dilakukan untuk 2 kapal tipe sama.
Satunya dinamai KRI Cakra 401.
Setelah dipesan, KRI Nanggala 402 sampai di Indonesia pada 1981.
Ia dipesan dengan tujuan memperkuat kembali armada kapal selam Indonesia.
Waktu itu, di dekade 1980-an, armada kapal selam Indonesia sudah perlu diganti.
Dikabarkan, hanya ada 1 kapal selam yang masih bisa menyelam dari total 12 kapal selam yang dimiliki TNI AL.
Total 12 kapal selam itu dimiliki oleh armada kapal selam Indonesia yang berjaya di tahun 1960-an.
Armada itu begitu kuat sampai disebut sebagai salah satu kekuatan laut terbesar di Asia.
Di tahun 1960-an juga, alutsista baru berupa 104 kapal perang mengalir ke Indonesia berkat diplomasi Presiden Soekarno.
Uni Soviet mendatangkannya ke Indonesia melalui negara-negara Eropa Timur.
Rinciannya adalah 12 kapal selam, satu kapal penjelajah, tujuh kapal fregat, tujuh kapal perusak.
Sisanya adalah 62 kapal perang lebih kecil dan kapal-kapal tambahan lainnya.
Pemerhati militer F Djoko Poerwoko menyebutkan lewat harian Kompas 9 September 2009, kapal selam dan awaknya memiliki karakter kerja yang khas.
Ia menyebutkan jika karakter kerja kapal selam dan awaknya adalah selalu dalam sunyi.
Mereka tidak pernah disorot, dan jauh dari kawan maupun lawan.
"Rakyat juga tidak perlu tahu di mana kapal selam TNI AL beroperasi.
"Yang terpenting mereka bertugas dengan senyap dan penuh dedikasi yang tinggi.
"Tugas mereka yang berat hanya mendapat perlakuan lebih dari negara, yaitu kenaikan gaji berkala yang datang setiap tahun, sedang prajurit TNI lainnya datang setiap dua tahun," tulis F Djoko Poerwoko.
Tidak heran dalam 40 tahun operasi senyapnya, KRI Nanggala 402 sudah arungi lautan Indonesia mulai barat hingga timur, utara sampai selatan.
Mereka juga mengemban tugas patroli di perairan perbatasan.
Contoh adalah pengoperasian KRI Nanggala 402 di perbatasan Indonesia-Malaysia pada Mei 2005.
Saat itu hubungan dua negara sedang tegang karena sengketa blok Ambalat.
KRI Nanggala 402 bekerja sendirian kala itu, karena rekan setianya KRI Cakra 401 sedang direparasi di Korea Selatan.
Isu peremajaan dan penguatan armada kapal selam Indonesia mencuat di tahun 2005 itu, karena banyak pakar mulai mencetuskannya.
Pasalnya, hanya tinggal KRI Nanggala 402 dan KRI Cakra 401 yang beroperasi dengan luasan wilayah mencakup 5,8 juta kilometer persegi wilayah Indonesia.
Dua kapal selam itu mengemban tugas berat sepanjang 81 ribu kilometer panjang garis pantai dan 17.500 pulau.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini