Penulis
Intisari-online.com -Rasa khawatir dan cemas adalah yang dirasakan oleh para keluarga awak KRI Nanggala-402.
Rabu sore dikabarkan KRI Nanggala-402 hilang di Laut Bali.
Kapal selam yang berisikan 53 prajurit TNI Angkatan Laut itu kini sedang dicari agar semua awak kapal selamat.
Para keluarga hanya bisa menanti sembari berdoa dan yakin jika para prajurit bisa kembali dengan utuh.
Itulah suasana yang terlihat dalam keadaan hening di kediaman Yayak Dwi Ernawati (46).
Yayak adalah mertua dari Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, yang bergabung dalam awak KRI Nanggala-402.
Serda Ede menikahi anak Yayak, Mega Dian Pratiwi.
Kini kabar hilangnya KRI Nanggala-402 membuat banyak kerabat dan keluarga berkumpul di rumah Yayak memberikan dukungan moral kepada Mega.
Mega dan Pandu adalah pengantin baru, yang pernikahannya diadakan dalam waktu kurang dari dua bulan lalu.
Jika dulu keluarga berkumpul dalam suasana gembira dan penuh sukacita, kini mereka berkumpul untuk mendoakan yang terbaik bagi suami Mega.
Yayak menceritakan, "belum sampai dua bulan usia pernikahan anak-anak saya.
"Saya masih ingat, tiga hari setelah menikah Nak Pandu sudah langsung menjalankan dinas ke Surabaya.
"Ya itu memang panggilan dan tanggung jawabnya pada tugas negara."
Pandu dan Mega dikabarkan Yayak tetap setia pada tugasnya sebagai abdi negara meskipun baru saja memasuki masa-masa awal pernikahan.
Jika Pandu langsung kembali bertugas di Surabaya, Mega kembali bertugas menjadi bidan di Puskesmas Klatak, Banyuwangi, Jawa Timur.
Yayak menuturkan Pandu juga membuat keluarganya kian utuh.
Ia bertanggung jawab terhadap keluarga, dan bisa mengayomi adik-adik Mega sebagai anak pertama.
Pandu juga diceritakan bertanggung jawab dan berbakti kepada orang tua, yang setiap hendak bertugas selalu menghubungi Yayak secara pribadi.
Ia pamit dan mohon doa dalam menjalankan tugas kedinasannya.
”Senin sore, Pandu ada di Surabaya. Dia sempat telepon saya dan pamit hendak memulai tugas untuk latihan di sekitar Bali. Dia pamit sebelum berangkat menyelam (masuk kapal selam KRI Nanggala-402),” tutur Yayak.
Latihan peluncuran
KRI Nanggala-402 direncanakan hendak mengikuti skenario latihan peluncuran rudal di perairan Bali Kamis 22/4/2021.
Pandu menjadi awak yang dipercaya menembakkan rudal latihan tersebut, karena ia memang menjadi operator senjata dalam kapal selam itu.
Namun kabar yang didapat Yayak Rabu 21/4/2021 saat hendak berbuka puasa adalah KRI Nanggala-402 hilang kontak.
Hal tersebut ia ketahui dari unggahan Instastories temannya.
Sontak Yayak meminta Mega memastikan informasi tersebut.
Kabar tersebut dipastikan Mega dengan membuka percakapan di grup Whatsapp Jalasenastri (istri prajurit TNI Angkatan Laut) KRI Nanggala-402.
Sampai Kamis 22 April malam, Yayak masih belum mendapat informasi mengenai nasib anak mantunya itu.
Ia lantas mengeluhkan minimnya informasi resmi dari TNI AL.
”Kami belum dapat informasi apa pun dari Lanal (Pangkalan TNI Angkatan Laut). Kami juga belum didatangi orang Lanal. Kami ini butuh info yang akurat langsung dari Angkatan Laut tempat anak kami mengabdi. Kami masih menunggu info tersebut,” keluhnya.
Namun keluarga tetap yakin dan berharap jika Pandu akan pulang.
”Saya yakin anak saya bisa pulang. Dia prajurit terbaik, dia harus kembali ke rumah.”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini