Kapal Selam Inggris yang Hilang Tanpa Jejak Selama Perang Dunia II Bersama 44 Kru di Dalamnya Ini Ditemukan di Lepas Pantai Malta dalam Keadaan Berdiri Tegak

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kapal selam yang hilang tanpa jejak selama Perang Dunia II ditemukan di lepas pantai Malta.

Intisari-Online.com – Sambil menunggu berita terbaru dari KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di sekitaran perairan Bali pada saat latihan, berikut adalah sebuah kisah tentang kapal selam pada masa Perang Dunia II.

Kapal selam Inggris HMS Urge, tenggelam di lepas pantai Malta pada tanggal 27 April 1942.

Ini terjadi selama pengepungan Malta oleh pasukan Jerman dan Italia.

HMS Urge menghantam ranjau Jerman saat meninggalkan pangkalan Inggris di pulau itu.

Baca Juga: KRI Nanggala Hilang Kontak, Rupanya Kapal Selam Indonesia Itu Disorot Media Vietnam Karena Senjatanya, Walau Mesin Tua Ternyata Inilah Deretan Senjata yang Dibawa Kapal Itu

Bangkai kapal itu berada di kedalaman 108 meter, berdiri tegak dengan pistol dek menghadap ke depan.

Selama beberapa dekade, sejarawan tidak yakin bagaimana HMS Urge itu hilang bersama dengan 32 awaknya, 11 personel angkatan laut tambahan, dan seorang jurnalis.

Hingga hari itu, HMS Urge menjadi salah satu kapal selam Inggris paling sukses di Perang Dunia II.

Pada musim semi tahun 1942, pulau Malta dibom oleh Jerman dan Italia.

Baca Juga: Inilah Sejumlah 8 Fakta yang Berhasil Terungakap Sejauh Ini dari Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala, Termasuk Jejak Minyak yang Diduga Sengaja Dibuang Ini

Pengeboman itu begitu parah sehingga armada Kapal Selam ke-10 ("Pertempuran ke-10") diperintahkan untuk pergi dan mendirikan pangkalan baru di Alexandria.

Seharusnya itu menjadi waktu bagi kru untuk bersantai setelah beberapa perang terberat yang dialami oleh kapal selam Inggris dalam Perang Dunia II.

Sebaliknya, Urge menghantam ranjau yang ditempatkan di saluran oleh kapal German E.

Dan, tidak ada yang selamat.

Sebuah tim yang dipimpin oleh profesor Timmy Gambin dari Departemen Klasik & Arkeologi Universitas Malta mengamati bangkai kapal tersebut.

Tim staf arkeologi maritim dan mahasiswa mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana Urge itu hilang.

Gambin menyatakan bahwa kerusakan haluan kapal diindikasikan adanya ledakan dahsyat yang melepaskan seluruh bagian haluan dari bagian kapal yang lain.

Ini menyebabkan kapal selam tenggelam dengan sangat cepat dan mencegah kemungkinan selamat.

Foto-foto bangkai kapal menunjukkan dia masih berdiri tegak setelah lebih dari 77 tahun di dasar laut.

Baca Juga: Diperkirakan Sudah Melebihi Batas Kemampuannya, Inilah Perkiraa KRI Nanggala Sampai Tak Ditemukan, Kemungkinan Mengalami Hal Ini Saat Menyelam

Haluannya terkubur dan sisa kapal menyediakan tempat berlindung bagi berbagai biota laut.

Menurut Gambin, selain kerusakan pada haluan, hanya ada sedikit kerusakan pada kapal tersebut.

Kapten Urge adalah Letnan-Komandan EP Tomkinson, DSQ, RN.

Selama Perang Dunia II, Urge mendapat pujian karena berhasil menyerang kapal penjelajah musuh, kapal dagang, dan kapal perang.

Desakan itu juga digunakan untuk mendaratkan pasukan komando Inggris untuk operasi khusus.

HMS Urge juga membantu dalam misi rahasia dengan Dinas Intelijen Rahasia Inggris.

Ketika Urge tenggelam, menjadi misteri selama puluhan tahun tentang bagaimana caranya kapal selam itu bisa tenggelam.

Pekerjaan kru Gambin akhirnya dapat menjawab misteri itu.

Di antara mereka yang ada di tim itu adalah Francis Dickinson.

Baca Juga: 'Maaf Saya Ngomong Apa Adanya', Pakar Kapal Selam dari ITS Bongkar Dua Hal yang Bisa Jadi Pemicu KRI Nanggala-402 Hilang Kontak dalam Sekejap

Dickinson adalah cucu dari Letnan Komandan Tomkinson. Dia memberi tim informasi tentang HMS Urge dan menjadi sponsor keuangan utama.

Platon Alexiades juga berada di tim untuk memberikan pengetahuan yang diperolehnya selama bertahun-tahun bekerja sebagai peneliti angkatan laut, termasuk pengetahuan tentang catatan angkatan laut yang relevan dari perang.

Sponsor proyek difasilitasi melalui Research and Innovation Trust Universitas.

Kementerian Pertahanan Inggris meninjau informasi dalam laporan tim dan setuju bahwa bangkai kapal yang mereka temukan memang Urge.

Bangkai kapal selam dianggap sebagai situs kuburan perang dan dilindungi oleh hukum Malta dan hukum internasional.

Pemerintah Malta telah memulai proses perlindungan situs tersebut.

Sebuah peringatan dilakukan pada April 2020 untuk menghormati peringatan 78 tahun tenggelamnya Urge.

Putri Tomkinson, Bridget Dickinson, telah menyatakan bahwa dia berharap keluarga mereka yang terhilang dapat menghadiri peringatan di Malta.

Baca Juga: Tergeletak Selama Delapan Dekade di Laut China Selatan, Kapal Selam Belanda Sisa Perang Dunia II Ini Hilang dari Dasar Laut, Termasuk 77 Kru yang Tewas di Dalamnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait