Berliku mengenang bahwa meski perjuangan kemerdekaan berlangsung lama, banyak orang di Timor Timur yang siap berjuang lebih lama.
"Kami pikir ini bisa lebih lama... kami sudah tahu ini akan menjadi perjuangan yang panjang dan sulit."
Mengenakan bekas luka untuk bertahan hidup
Terisolasi dari seluruh dunia, kehidupan di pegunungan itu sulit, dengan pertempuran yang berlangsung setiap hari dengan pasukan pendudukan Indonesia.
Sementara tentara Indonesia dipersenjatai dengan sangat baik dan memiliki tenaga yang lebih baik, "secara taktis mereka harus banyak belajar. Masalah utama yang mereka hadapi adalah mereka tidak mengenal tanah [di pegunungan] dengan baik."
Dalam satu pertempuran, Berliku ditembak lima kali. Dia juga terluka di kaki saat serangan bom.
Dia memakai bekas lukanya tanpa kesombongan, mengatakan bahwa, di atas pegunungan, kita perlu "bertahan hidup".
"Hidup atau mati, kemerdekaan [adalah] satu-satunya jawaban. Tidak ada pilihan lain."
Menciptakan lagu perlawanan
Dinamakan seperti burung yang bernyanyi setiap pagi, Berliku diberi julukan oleh pemimpin perlawanan karena dia suka menyanyi dan menggubah lagu saat jeda dalam pertempuran.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR