Intisari-Online.com - Bagi mereka yang sedang sakit, tentu minum obat adalah pilihan terbaik.
Apalagi jika dilakukan di bulan puasa ini.
Tak heran, ada banyak orang yang akan mengonsumsi obat agar ibadah puasanya lancar.
Baca Juga: 3 Efek Buruk Tidur Setelah Sahur, Picu Penyakit Refluks Gastroesofagus
Termasuk penderitapenyakit refluks gastroesofagus atau GERD.
Masalahnya apakah baik jika terus menerus meminum obat selama bulan puasa?
Sebab, ada beberapa orang yang jika tidak minum obatpenyakit refluks gastroesofagus, maka dia tidak bisa berpuasa?
Nah, soal ini, dokterumum di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, dr Wahyu Tri Kusprasetyo, akan mencoba menjawabnya.
Baca Juga: Hati-hati, Makanan dan Minuman Ini Bisa Picu Penyakit Refluks Gastroesofagus
Menurutnya, jika seseorang mengonsumsi obat asam lambung,penyakit refluks gastroesofagus, atau maag setiap hari, maka ada efek sampingnya.
Efek samping yang paling umum adalah sembelit.
"Ini karena kandungan kombinasinya, yaitu alumunium dan magnesium, maka efeknya sangat minimal terjadi," kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
Tapi para dokter juga memperingatkan bahwa para penderitapenyakit refluks gastroesofagus tidak boleh sembarangan minum obat.
Sebab, pasien harus tahu terlebih dahulu apa penyebabpenyakit refluks gastroesofagus-nya bisa kambuh.
Karena setiap pasien memiliki obat dan dosis yang berbeda-beda.
"Untuk penderita mag, tentu harus tahu dulu penyebabnya apa dan kondisinya seperti apa."
"Karena keluhan magnya bisa disebabkan oleh beberapa hal," kata Reisa kepada Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
Alasan lain, tidak semuapenyakit refluks gastroesofagus bisa disembuhkan dengan obat.
Kecuali jika luka di lambungnnya sudah terlalu parah atau akut.
Baca Juga: 3 Tips Puasa bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus, Apa Saja?
Terkadang ada beberapa gejalapenyakit refluks gastroesofagus yang bisa disembuhkan tanpa obat.
Seperti mengubah pola makan atau gaya hidup.
"Ada juga penyakit refluks gastroesofagus yang kambuhan karena konsumsi jenis-jenis makanan tertentu."
"Nah ini penanganannya juga berbeda," tutup Reisa.
Baca Juga: Selain Obat, Ini Cara Redakan Gejala Penyakit Refluks Gastroesofagus