Penulis
Intisari-Online.com - Bulan Ramadhan akan tiba.
Bagi umat Islam, puasa merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan.
Masalahnya,tidak semua orang memiliki kondisi yang baik untuk menjalankan kewajiban ini.
Baca Juga: Selain Obat, Ini Cara Redakan Gejala Penyakit Refluks Gastroesofagus
Berpuasa di bulan Ramadhan mungkin dapat menjadi berat bagi para penderita penyakit refluks gastroesofagus yang dianjurkan untuk tidak melewatkan waktu makan.
Namun, bukan berarti bahwa kondisi ini menjadi penghalang untuk menjalankan puasa.
Anda tetap dapat berpuasa dengan memerhatikan makanan yang dikonsumsi.
Berikut adalah sejumlah tips yang dapat diterapkan untuk menjalani puasa bagi para penderita penyakit refluks gastroesofagus yang dirangkum dari Kompas.com:
1. Menghindari makanan pemicu
Jika memiliki riwayat penyakit refluks gastroesofagus, hindari mengonsumsi makanan yang bersifat merangsang atau memicu pengeluaran asam lambung seperti makanan asam dan pedas.
Baca Juga: Derita Penyakit Refluks Gastroesofagus? JanganKonsumsi Makanan Ini Saat Berbuka
Anda perlu mengurangi penggunaan bahan tambahan atau bumbu-bumbu yang merangsang seperti lada, cabai, cuka, dan asam.
Selain itu, hindari pula makanan yang menimbulkan gas dalam lambung seperti:
- Sayur-sayuran tertentu: sawi, kol Buah-buahan tertentu: nangka, pisang ambon
- Makanan berserat tertentu: kedondong, buah yang dikeringkan
- Minuman yang mengandung gas: minuman bersoda
Hindari pula makanan yang dapat merangsang pengeluaran asam lambung lainnya seperti kopi, minuman beralkohol 5 persen hingga 20 persen, anggur putih, sari buah sitrus, atau pun susu full cream.
Makanan-makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung juga harus dihindari seperti makanan berlemak, kue tar, cokelat, dan keju.
Kemudian, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindari oleh penderita penyakit refluks gastroesofagus, antara lain adalah beras ketan, mi, bihun, jagung, ubi singkong, talas dan dodol.
2. Makan secukupnya
Saat berbuka, awali dengan mengonsumsi makanan yang ringan.
Setelah itu, Anda dapat mengonsumsi makanan yang berat dengan tetap memerhatikan jumlah makanan dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Hati-hati, PenderitaPenyakit Refluks Gastroesofagus Tidak BolehMakan Berlebihan Saat Buka Puasa
Perlu diingat bahwa puasa membuat asupan makanan dikurangi.
Oleh karena itu, jumlah makan malam tetap seperti biasa dan bukan menggeser jumlah makan siang untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
Begitu pula saat sahur. Hindari makanan yang sulit dicerna dan perhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
3. Memilih menu makanan yang tepat
Ada banyak jenis makanan yang perlu dihindari oleh para penderita penyakit refluks gastroesofagus selama menjalankan ibadah puasa.
Oleh karena itu, saat berbuka puasa, pilihlah sajian yang cocok dikonsumsi seperti nasi dan oatmeal.
Jenis karbohidrat tersebut dapat menyerap asam lambung berlebih sehingga mampu mengurangi risiko keluhan penyakit refluks gastroesofagus.
Selain itu, konsumsi buah-buahan yang tidak asam, seperti pisang dan apel, daging rendah lemak seperti ikan dan dada ayam.
Penderita penyakit refluks gastroesofagus juga disarankan untuk mengolah makanan dengan cara direbus, dipanggang, atau dikukus.
Hindari pengolahan makanan dengan menggoreng agar kadar minyak dalam makanan tidak tinggi.
(kompas.com)
Baca Juga: Awas, Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Tidak Boleh Tidur Setelah Sahur