Penulis
Intisari-Online.com - Jika gejalapenyakit refluks gastroesofagus kambuh, maka sakitnya begitu kerasa.
Misalnya kitalebih sering mengalami nyeri dada atau heartburn yang menyakitkan.
Nah, jika sudah seperti ini apa yang bisa kita lakukan?
Baca Juga: Benarkah Penyakit Refluks Gastroesofagus Sebabkan Mual? Apa Alasannya?
Sebagian besar orang hanya mengandalkan obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung.
Tapi perlu Anda tahu bahwa obatpenyakit refluks gastroesofagus mahal.
Danefek sampingnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit ginjal, serta demensia jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Tetapi tidak perlu khawatir, baru-baru ini penelitian Consumer Reports menemukan bahwa beberapa perubahan gaya hidup sederhana dapat efektif dalam mencegah naiknya asam lambung dan gejala GERD lainnya.
"Dokter biasa merekomendasikan modifikasi gaya hidup dan kami tahu bahwa mengubah perilaku dapat memiliki dampak yang sangat signifikan."
Baca Juga: Apakah Penyakit Refluks Gastroesofagus Bisa Sembuh? Bagaimana Caranya?
Demikian penjelasan salah satu penulis penelitian dan Chief of the Clinical and Translational Epidemiology Unit at Massachusetts General Hospital, Andrew T. Chan, MD.
Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan setiap empat tahun antara 2005 dan 2017 dari Nurse's Health Study.
Itu termasuk informasi dari hampir 43.000 wanita, berusia 42 hingga 62 tahun, yang melaporkan mengalami GERD dengan gejala heartburn setidaknya setiap minggu.
Hasilnya, mengubah gaya hidup dan mempertahankan berat badan yang sehat adalah salah satu faktor terpenting dalam mengurangi gejala nyeri dada.
Melakukan olahraga sedang hingga berat minimal 30 menit setiap hari pun dapat membantu.
Begitu juga dengan mengikuti diet sehat yang mencakup asupan biji-bijian yang lebih tinggi dan asupan daging merah, serta gula tambahan yang lebih rendah.
Sementara bagi perokok yang mengalami GERD dianjurkan untuk berhenti merokok.
Sebab, bahan kimia dalam rokok dapat mengganggu pencernaan normal sehingga memicu heartburn.
Pertimbangkan pula jenis minuman yang kita pilih.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum tidak lebih dari dua cangkir kopi, teh, atau soda sehari mengalami gejala yang lebih jarang.
Baca Juga: 3 Cara Atasi Penyakit Refluks Gastroesofagus Saat Terjadi Bencana Alam
Faktanya, Chan mengatakan, mengubah gaya hidup jadi lebih sehat setara dengan keefektifan obat-obatan penyakit refluks gastroesofagus.
Namun, apabila setelah makan pedas kita mengalami gejala heartburn ringan, maka kita bisa menggunakan obat pemblokir histamin dosis rendah.
Seperti Tagamet atau Pepcid AC yang dapat menurunkan produksi asam lambung.
Jika kita mengalami heartburn lebih dari dua kali seminggu atau berulang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, pertimbangkan untuk menemui dokter.
Tetapi, mengubah gaya hidup kemungkinkan besar mampu membuat kita dapat mengurangi obat-obatan sejak awal.
Pakar kesehatan Consumer Reports juga mengatakan, jika kita terganggu oleh gejala heartburn pada malam hari atau ketika berbaring, sebaiknya hindari makan dalam waktu tiga jam sebelum tidur.
Baca Juga: Daftar Buah yang Baik Bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus