Kemarin Terus Mengelak, Akhirnya Pangkalan Militer Dibangun TNI AL di Perairan Natuna, Sekutu AS Ini Langsung Suntikkan Alutsista Baru ke Indonesia

Maymunah Nasution

Editor

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meletakkan batu pertama pembangunan pangkalan militer Indonesia di Natuna
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meletakkan batu pertama pembangunan pangkalan militer Indonesia di Natuna

Intisari-online.com -Indonesia dikabarkan membangun pangkalan militer baru di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa 5/4/2021.

Dilansir dari Antara, Marsekal Hadi Tjahjanto kepala TNI, meletakkan batu pertama untuk pembangunan pangkalan militer Pasukan Tempur Angkatan Laut Komando Armada Pertama.

Pangkalan komando itu akan menjadi bagian dari Komando Eksekutif Operasi Pertempuran di Indonesia barat.

Fungsinya juga sebagai Pos Komando Keamanan Angkatan Laut Terintegrasi.

Baca Juga: Heboh Pesawat Tempur AS F-18 Terlihat Bermanuver di Atas Wilayah Natuna, Siapa Sangka F-18 Merupakan Pesawat AS yang Bakal Disematkan dengan Teknologi Canggih Ini

Kehadirannya diharapkan membantu menguatkan Unit TNI Terintegrasi di Natuna, tepatnya di wilayah utara Selat Karimata.

Di selat tersebut Indonesia berbagi wilayah perbatasan dengan Singapura, Vietnam, dan Kamboja.

"Wilayah Natuna memiliki karakter maritim, sehingga kehadiran Pangkalan Komando Pasukan Tempur Angkatan Laut di sana diharapkan menguatkan kemampuan interoperabolitas di pasukan TNI AL dan AU di sektor maritim," jelas Tjahjanto.

Upacara inagurasi juga dihadiri oleh Panglima Kepolisian RI (Polri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, Laksamana Yudo Margono.

Baca Juga: Militer Indonesia Siaga, Pesawat Tempur Asing F-18 Hornet Tiba-tiba Nyelonong di Perairan Natuna, Penyelidikan Pun Dilakukan

Di upacara tersebut, Tjahjanto memuji Angkatan Laut Indonesia atas keterlibatannya dalam membangun infrastruktur pertahanan di Natuna, salah satu wilayah paling luar dan front paling panas.

Natuna adalah kepulauan yang terdiri dari 272 pulau terletak di antara Sumatra dan Kalimantan.

Secara administratif Natuna termasuk wilayah dari Provinsi Kepulauan Riau.

Natuna menjadi titik sangat strategis bagi wilayah Indonesia, karena menjadi pintu masuk ke Laut China Selatan.

Baca Juga: Meski Tak Mau Ikut Campur dengan China, Ternyata Mau Tidak Mau Indonesia Bisa Terseret Jika Perang Pecah di Laut China Selatan, Hal Ini yang Jadi Pemicunya

Natuna adalah kunci strategi TNI untuk memperkuat pasukan pertahanan Indonesia.

Marsekal TNI juga merayakan bertugasnya kapal perang KRI Alugoro-405 di dermaga Selat Lampa, dan menunjuk Letnan Kolonel Ahmad Noer Taufik sebagai komandan pertamanya Selasa kemarin.

Ia juga menyaksikan vaksinasi 558 personil militer dan polisi yang ditugaskan menjaga perairan dan kepulauan Natuna.

Alutsista segar dari Jepang

Baca Juga: Sok-sokan KepungPulau Sengketa Taiwan dan Hong Kong Ini, ChinaKena Batunya Sendiri, Kapal Nuklir Amerika dan Jepang Langsung Obok-obok Laut China Selatan!

Sementara itu, Jepang kian antusias untuk mengirimkan alutsista ke Indonesia.

Dilaporkan dari The Diplomat, reporter Sebastian Strangio melaporkan akhir Maret lalu jika Jepang dan Indonesia sudah sepakat utuk membuka ekspor sektor pertahanan dari Jepang ke Indonesia.

Pakta itu ditandatangani saat pembicaraan keamanan "dua plus dua" pada 30 Maret antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri dari dua negara.

Kedua negara memiliki kepentingan yang sama yaitu sama-sama khawatir dengan pengaruh dan tekanan China di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Baca Juga: Sering Jadi Bulan-bulananChina di Laut Natuna, Mengapa Indonesia Terlalu Gentar untuk Gabung 'Kuartet' Anti-China yang Punya Jaminan Uang dan Militer

Menurut laporan, di bawah ekspor senjata, Jepang bisa mengirimkan sampai 8 kapal fregat siluman Mogami baru ke Angkatan Laut Indonesia.

Kapal-kapal itu dikenal dengan nama 30FFM, 30FF, 30DX, dan 30DEX, mereka adalah fregat mutakhir multi-peran pertama yang dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries dan Mitsui Engineering and Shipbuilding di galangan kapal di Nagasaki dan Tamano.

Rencana provisional mengharuskan Jepang mengirim 4 kapal itu akhir 2023 atau awal 2024 dan keempatnya dibangun oleh PT PAL di Surabaya melalui kesepakatan transfer teknologi.

Hal ini menunjukkan tekad Indonesia untuk mempertahankan wilayah dan kedaulatan meskipun tidak terlibat kepentingan apapun di Laut China Selatan.

Baca Juga: China Protes Keras Atas Mesranya Hubungan Jepang-Indonesia, Pejabat Pemerintah Jepang: 'Biarkan Saja China Begitu. Itu Kan Hak Dia'

Ekspor alutsista ini akan digunakan oleh pasukan TNI AL dan TNI AU, sehingga TNI disebutkan akan fokus untuk menguatkan kedua pasukan tersebut setelah selama ini alutsista kebanyakan digunakan oleh TNI AD.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait