Find Us On Social Media :

Sering Jadi Bulan-bulanan China di Laut Natuna, Mengapa Indonesia Terlalu Gentar untuk Gabung 'Kuartet' Anti-China yang Punya Jaminan Uang dan Militer

By Mentari DP, Senin, 5 April 2021 | 17:30 WIB

Batalyon komposit TNI yang bersiaga di Natuna.

Intisari-Online.com - Jepang dan Indonesia sepakat untuk memperluas kerja sama pertahanan dan melakukan latihan bersama di Laut China Selatan.

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyatakan hal itu setelah bertemu dengan mitranya dari Indonesia, Menham Prabowo Subianto.

Diketakui, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Indonesia mengunjungi Tokyo untuk pembicaraan bilateral dengan mitra Jepang mereka dan menghadiri pertemuan tingkat menteri sejak 2015.

Baca Juga: Viral Ribuan Ikan Mati di Pinggir Pantai, Warga Iran Ngamuk Sama Nelayan China Gegara Berani Obok-obok Lautnya, Klaim Negaranya Sudah Jatuh Dalam Cengkeraman Komunis China!

Belum diumumkan kapan dan lokasi spesifik untuk latihan bersama tersebut.

Dilansir dari moderndiplomacy.eu pada Senin (5/4/2021), pada Oktober tahun lalu, para pihak mengadakan latihan angkatan laut di zona ekonomi eksklusif (ZEE)  Indonesia di lepas pantai barat Pulau Natuna.

Indonesia dan China berselisih mengenai garis demarkasi ZEE Indonesia.

Sehingga pengamat percaya bahwa mengadakan latihan bersama baru di sana dapat dianggap sebagai provokasi ke China.

Selain itu, Jepang dapat, dengan segala cara, menekankan bahwa mereka mengembangkan hubungan militer dengan mitranya di Asia Tenggara sebagai tanggapan atas kebijakan China yang semakin tegas di kawasan ini.

Perlu Anda tahu, Jepang, bersama dengan Amerika Serikat (AS), Australia dan India adalah bagian dari "kuartet Indo-Pasifik", salah satu mekanisme regional utama melawan China.

Baca Juga: Maruk Bukan Main, Tak Hanya Laut China Selatan, China Mati-matian Ingin Kuasai Pulau Filipina Sampai Gunakan Alasan Konyol Ini, Menham Filipina: Kami Tidak Bodoh!