“Saat saya bangun, rumah sudah penuh dengan air,” kenang Kanisius tentang Sabtu malam.
Ia khawatir jika permukaan air tidak turun sebentar lagi rumahnya akan hilang.
“Jika air ini kering dalam beberapa hari ke depan saya akan kembali ke rumah saya tetapi jika tidak mengering selama satu atau dua bulan, maka rumah saya akan hilang.”
Baik Kanisius maupun Batista belum pernah menerima bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan berharap pemerintah akan mengunjungi rumah mereka sehingga mereka dapat melihat kenyataan tentang apa yang terjadi.
“Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi saya berharap pihak berwenang semoga berusaha mengurangi air ini di masa mendatang,” kata Kanisius.
“Masalah terbesarnya sekarang adalah penyediaan air bersih dan makanan.”
Sekitar 8.000 orang kehilangan rumah dan mengungsi di beberapa tempat di Dili, kata juru bicara pemerintah Fidelis Leite Magalhaes pada konferensi pers pada hari Senin terkait banjir NTT.
Fidelis mengatakan, pemerintah akan berupaya memperbaiki beberapa jalan umum yang terputus akibat banjir besar.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR