Banjir Dahsyat Terjadi di NTT, Ternyata Timor Leste Alami Dampak Lebih Mengerikan, Wilayahnya Porak-poranda Bahkan Banyak Korban Berjatuhan, Begini Kondisinya

Khaerunisa

Editor

Banjir dasyat melanda Timor Leste.
Banjir dasyat melanda Timor Leste.

Intisari-Online.com - Indonesia tengah berduka dengan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Riefda Nofikarany, dikutip dari kompas.com (5/4/2021), hujan intensitas lebat hingga ekstrem sangat berpengaruh terhadap bencana tersebut.

Ia menjelaskan bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem yaitu di atas 150 mm di wilayah NTT selama empat hari.

Dalam periode tersebut, curah hujan tertinggi selama dua hari berturut-turut terukur di Stasiun Meteorologi Eltari sebesar 241 mm dan 306 mm. Berikutnya adalah di Stasiun Klimatologi Kupang yaitu sebesar 230,2 mm dan 332.1 mm.

Baca Juga: Negaranya Porak-Poranda Dihancurkan Banjir Dasyat, Pemerintah Timor Leste hanya Bisa Minta Bantuan Negara Lain Untuk Membangun Kembali Negaranya, PBB Malah Khawatirkan Hal Ini

Hal tersebut kemudian menyebabkan bencana hidrometeorologis, "Yaitu banjir bandang angin kencang, dan tanah longsor di sebagian besar wilayah NTT," jelasnya.

Sementara, ada beberapa faktor pemicu cuaca ekstrem berupa hujan intensitas lebat hingga ekstrem di NTT.

Di antaranya Badai Tropis Seroja yang mulai tumbuh sebagai bibit badai tropis 99S pada 2 April di sekitar Laut Sawu, kelembaban udara yang mendukung pertumbuhan badai hingga mencapai badai tropis pada 5 April, dan kecepatan angin.

Banjir dahsyat tersebut tak hanya menerpa Indonesia, tapi juga negara kecil Timor Leste yang mengalami dampak mengerikan wilayahnya porak-poranda.

Baca Juga: 'Saya Akan Hantam Siapa Saja,' Ujar Soeharto Pasang Badan Demi Wujudkan Mimpi Ibu Tien Gunakan 'Tameng' TNI dan Supersemar Meski Banyak yang Nolak Proyek TMII

Menurut data yang dihimpun BNPB pada Rabu (7/4/2021) per pukul 14.00 WIB, dilaporkan hingga kini ada 124 korban jiwa akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah Indonesia yang memiliki populasi kurang lebih 5,3 juta jiwa.

Korban jiwa tersebut berasal dari beberapa kabupaten, dengan yang terbanyak dari Kabupaten Flores berjumlah 67 orang meninggal dunia.

Selain itu, terdapat 74 orang yang masih dinyatakan hilang, dengan yang terbanyak dari Kabupaten Lembata berjumlah 44 orang.

Sementra, dilaporkan bbc.com (6/4/2021), Sedikitnya 27 orang juga tewas di Timor Leste, mengutip pejabat di negara pulau tersebut.

Baca Juga: 31 Tahun Tak Tergoyahkan, Pak Harto Ternyata Bentengi Kekuasaanya dengan 2.000 Pusaka dan 200 Paranormal, Rudal pun Sanggup 'Ditahan'

Banyak korban diyakini berasal dari ibu kota negara, Dili.

Selain itu, ribuan orang juga kehilangan tempat tinggalnya akibat tersapu banjir dasyat tersebut, menurut ABC News, Selasa (6/4/21).

Bahkan, dilaporkan hal itu membuat pemerintah Timor Leste akan segera meminta bantuan dari negara-negara tetangga untuk memulihkan kondisi ini.

Sementara, Pemerintah Australia yang merupakan teman dekat Timor Leste merasa prihatin dengan kondisi ini, risiko air, serta kurangnya air bersih dan makanan di Timor Leste.

Baca Juga: Berkat Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS), Comestoarra.com dan PLN UPK Flores Wakili Indonesia di Ajang Internasional ASEAN Renewable Energy Award 2021

Pejabat pemerintah dan LSM juga masih berupaya untuk menangani seluruh kerusakan di luar kota Dili, di mana air yang mengamuk dan tanah longsor telah menyapu rumah-rumah, menghancurkan jalan-jalan dan membawa jembatan-jembatan.

Menteri Pemerintah Timor Leste Fidelis Leite Magalhaes mengatakan pemerintah masih menilai dampak banjir tetapi mengisyaratkan negaranya akan meminta lebih banyak bantuan segera.

"Pemerintah akan meminta bantuan dari negara sahabat, terutama Australia mengingat kedekatannya dan sumber daya yang tersedia serta pengalaman dalam penanggulangan bencana, setelah melakukan penilaian kerusakan," katanya kepada ABC.

"Tetapi kedutaan Australia dan badan-badannya bekerja sangat keras berdampingan dengan pemerintah Timor Leste dan rakyatnya," tambahnya

Baca Juga: Militer Rusia Makin di Depan, Armada Pasifik Diperkuat dengan Fregat Marshal Shaposhnikov dan Hanya dalam 2 Tahun Kembangkan Rudal Balistik Antarbenua, Eropa Makin Jiper!

Sementara melansir channelnewsasia.com, Uni Eropa hadir mengatakan siap menawarkan bantuan kepada Timor Leste.

Mereka prihatin dengan kondisi Timor Leste, negara miskin yang tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19 justru semakin sengsara dengan bencana ini.

"Bencana banjir datang pada saat Timor-Leste bekerja keras untuk menahan penyebaran COVID-19 di antara penduduknya, menempatkan beban tambahan yang cukup besar baik pada sumber daya maupun pada rakyat Timor," kata Uni Eropa.

Melansir situs PBB, ada juga kekhawatiran COVID-19 akan menyebar dengan cepat setelah banjir. Negara kecil yang jumlah penduduknya kurang lebih hanya 1,3 juta jiwa ini tercatat memiliki hampir 500 kasus aktif.

Baca Juga: Duh, Ada Gambar Pakaian Adat Rote NTT di Mata Uang Timor Leste, Benarkah Bumi Lorosae Mengklaim Budaya Indonesia?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait