31 Tahun Tak Tergoyahkan, Pak Harto Ternyata Bentengi Kekuasaanya dengan 2.000 Pusaka dan 200 Paranormal, Rudal pun Sanggup 'Ditahan'

Ade S

Penulis

Soeharto: Sosok Presiden ke-2 Indonesia yang Rajin Semedi di Puncak Gunung Lawu
Soeharto: Sosok Presiden ke-2 Indonesia yang Rajin Semedi di Puncak Gunung Lawu

Intisari-Online.com -Setelah 44 tahun berada dalam pengelolaan Yayasan Harapan Kita milik keluarga Soeharto, Taman Mini Indonesia Indah akan diambil alik oleh pemerintah.

Di saat bersamaan, perusahaan asal Singapura, Mitora Pte Ktdyang menggugat perdata lima anak Soeharto malah ingin menyita MuseumPurna Bhakti Pertiwi dan Puri Jati Ayu di Taman Mini Indonesia Indah.

Entah terkait atau tidak di antara kedua berita tersebut, yang jelas kini keluarga Cendana harus bersiap melepas proyek kebangganSiti Hartinah alias Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto.

Apalagi, pembangunan salah satu proyek mercusuar ini sendiri menunjukkan betapa Soeharto begitu mencintai istrinya.

Baca Juga: Pelawak Ini Ungkap Perasaannya Saat Pertama Melawak di Hadapan Presiden Soeharto, Sebut Dirinya Kapok Dan Tak Mau Lagi Andaikan Mendapat Tawaran Sama, Mengapa?

Lihat saja bagaimana Soeharto menghadapi para penentang pembangunan TMII dengan keras, yang tak lain demi mewujudkan impian istri tercintanya.

Soeharto sendiri dipercaya kehilangan auranya setelah sang istri wafat apda 28 April 1996.

Bahkan, saat tampil di muka umum, ia tampak renta, tanpa cahaya.

Sesekali, matanya terkadang menerawang. Ketiadaan pendamping, tempatnya berbagi, meronggakan kekosongan dalam hidupnya. Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.

Baca Juga: 'Aku Mau Nonton Itu Dong Hiburannya Pelawak yang Tiga Orang di RCTI Itu, Aku Suka', Miing Bagito Ceritakan Saat Ia Diundang Ibu Tien Soeharto Semarakkan Acara Hari Ibu, Malah Kapok Melawak di Depan Presiden, Kenapa Ya?

Sebab, sehari sebelum Ibu Tien wafat, konon, masyarakat Surakarta melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran.

Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden. Namun, langkah politik Soeharto, setelah kepergian istrinya, sungguh di luar kendali.

Cara melibas lawan politiknya terkesan vulgar dan transparan. Padahal, sebelumnya, Soeharto dikenal pandai mengendalikan diri. Senyumnya menyembunyikan isi hatinya.

Soeharto dan Ibu Tien
Soeharto dan Ibu Tien

Sebagai lelaki Jawa kebanyakan, ia berusaha menyerap budaya leluhurnya, menjadikannya pegangan dan pedoman hidup.

Puasa Senin-Kamis, ia lakoni sedari muda. Kaweruh jiwo dari Ki Ageng Suryomentaram acap ia jadikan jargon, bahkan ia mengidolakan tokoh wayang yang mewakili rakyat jelata namun disegani para ksatria dan dewa, yakni Semar.

Lihat caranya menamakan surat sakti Supersemar. Begitu pun senyum mesemnya, yang mengingatkan pada pusaka Semar Mesem.

Baca Juga: Simpang Siur Meninggalnya Ibu Negara Kedua Ibu Tien Soeharto, Disebut-sebut Peluru Nyasar Sampai Meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Mana yang Benar?

Bicara soal pusaka, seperti juga seluruh raja Jawa, yang memanfaatkan aura pusaka untuk melindungi kekuasaannya secara gaib,

Soeharto pun begitu.

Adolf Hitler sekalipun, juga menyimpan Tombak Suci milik prajurit Romawi yang ditusukkan ke tubuh Yesus dan Mangkuk Suci yang digunakan Yesus meminum anggur pada Perjamuan Terakhir, keduanya diyakini memiliki kekuatan gaib untuk mengawal ambisinya menguasai dunia.

Soeharto dan Tien Soeharto.
Soeharto dan Tien Soeharto.

Konon sekitar 2.000 pusaka dimiliki Soeharto, di antaranya keris Keluk Kemukus yang membuat pemiliknya bisa menghilang (Majalah Misteri, 1998).

Malah, ia memboyong pula topeng Gajah Mada dari Bali, gong keramat dan sejumlah keris pusaka Keraton Surakarta yang terpaksa dikembalikan karena Surakarta dilanda banjir bandang. (Arwan Tuti Artha, Dunia Spiritual Soeharto).

Seolah tak mau kalah dari Ronald Reagan, yang didampingi para dukun, Soeharto pun menghimpun sekitar 200 paranormal untuk membentengi kekuasaannya.

Baca Juga: 3 Kali Menikah Sampai Makan Hati Ditipu Rp 2 Triliun oleh Mantan Suami, Begini Nasib Cucu Soeharto yang Satu Ini Sekarang

Kesemuanya memberi nasihat spiritual dan peneropongan gaib.

Yakin dirinya dilingkari kekuatan gaib, pada Maret 1995 selaku Ketua Gerakan Non-Blok Soeharto berani datang ke Bosnia Herzegovina, yang waktu itu dilanda perang saudara.

Tak urung, setelah dua jam berada di Sarajevo, saat mau pulang, sebuah rudal meledak di luar landas pacu bandara.

Apakah itu ditujukan untuknya, lalu ditangkis secara gaib, wallahu a’lam. (Intisari, 2007)

Baca Juga: Ternyata, Selama Satu Tahun Ibu Tien Soeharto Pernah 'Nyuekin' Ayah Prabowo Subianto, Tender yang Kelak Bikin Tommy jadi 'Musuh Rakyat' Pemicunya

Artikel Terkait