Intisari-online.com - Baru-baru ini Operasi Papua Merdeka (OPM) disebut-sebut sebagai organisasi teroris.
Saat pemerintah masih mencari jalan terbaik menghadapi ketegangan itu, sebuah aliansi baru terbentuk.
Dilansir dari Asia Pacific Report, sebuah kombinasi yang tidak terduga terbentuk yaitu bendera bintang putih Papua Barat dan bendera Myanmar bersandingan.
"Papua Barat berdiri bersama Myanmar," tulis sebuah plakat yang diunggah oleh pengacara HAM Indonesia Veronica Koman.
Dalam gambar lain, sekelompok kecil warga Papua Barat berdiri di Teluk Simora di kota pelabuhan Kaimana memegang plakat bertuliskan: "Kami berdiri bersama Myanmar."
Akun Twitter aktivis populer @AllianceMilkTea merespon: "Dan solidaritas denganmu Papua Barat!"
Milk Tea Alliance, pergerakan solidaritas demokrasi online yang dibuat oleh warganet dari Hong Kong, Taiwan, Thailand dan Myanmar, kini ditambah dengan para aktivis Papua Barat.
Media dari Selandia Baru itu melaporkan jika Papua Barat mengalami perpecahan dan dikuasai oleh tiran, yaitu Indonesia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR