Negara adidaya seperti AS membutuhkan ranjau untuk mengekstraksi pasokan mereka, amun jumlahnya tidak seberapa.
Daily Mail menulis bahwa AS punya 1.000 tambang pasir dan kerikil.
Seiring meningkatnya urbanisasi, tampaknya umat manusia menginginkan lebih banyak pasir.
Sungai dan lingkungan serupa di India, Cina, dan tempat lain akan menjadi tuan rumah bagi mereka yang lapar pasir.
Ilmuwan material Susan Bernal (Universitas Leeds) juga berbicara kepada situs web The World tentang masalah ini pada tahun 2018.
Bisakah para ahli melawan arus dan membantu Bumi mengisi kembali pasokan pasirnya?
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR