Semua tesnya normal, dan hanya setelah wanita itu mengungkapkan bahwa hal yang sama telah terjadi sekitar waktu yang sama pada bulan sebelumnya, dokter membuat kaitannya dengan menstruasi.
"Estrogen dan progesteron dapat meningkatkan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan hiperemia, kemacetan, dan perdarahan sekunder dari jaringan ekstrauterin," tulis penulis studi yang mendokumentasikan kasus wanita tersebut.
Setelah didiagnosis, wanita tersebut dirawat dengan kontrasepsi oral yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron, dan setelah tiga bulan tindak lanjut dia melaporkan bahwa perdarahan mata sudah tidak terjadi lagi. (sal/tribun-medan.com)
Baca Juga: Berhubungan Intim Saat Menstruasi, Mungkinkah Seorang Wanita Bisa Hamil? Simak Penjelasannya Ini!
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR