Seorang Wanita Keluarkan Air Mata Darah Selama Menstruasi, Begini Penjelasan Dokter Atas Kelainan yang Dialaminya Itu!

K. Tatik Wardayati

Editor

Ilustrasi menstruasi.
Ilustrasi menstruasi.

Intisari-Online.com – Seorang wanita ketika sedang mengalami menstruasi bisa saja merasakan sakit yang amat sangat terutama pada perutnya, meski tidak semua wanita mengalaminya.

Tidak hanya itu, rasa ingin marah dan tidak nafsu makan juga dialami beberapa wanita.

Namun, kejadian langka dialami oleh seorang wanita di India.

Baca Juga: Ketika Seorang Wanita Mengalami Menstruasi di Kamp Konsentrasi, Dianggap Bikin Malu Namun Justru Jadi Penyelamat dari Pelecehan

Sebuah kondisi aneh dialami seorang wanita, di mana keluardarahdarimatanya pada waktu tertentu.

Dokter India baru-baru ini melaporkan kasus kelainanlangka yang dialami seorang wanita berusia 25 tahun.

Kondisi tersebut menyebabkan dia mengeluarkan darah dari matanya selama menstruasi.

Baca Juga: Perhatian untuk Para Wanita, Ingat 7 Makanan Ini Harus Dihindari Saat Menstruasi, Salah Satunya Makanan Favorit Kala Dilanda Stres

Haemolacria, kondisi yang menyebabkan orang menangis darah, sangat jarang terjadi.

Tetapi dokter menyebut kasus seorang wanita dengan kondisi serupa, tetapi bahkan lebih jarang yang disebut "ocular vicarious menstruation".

Seperti namanya, hal itu menyebabkan penderita wanita mengeluarkan darah dari matanya, tetapi hanya selama periode menstruasi bulanan.

Wanita berusia 25 tahun, yang namanya tidak diungkapkan karena alasan privasi, mengunjungi ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit di Chandigarh, mengeluh tentang tangisan darah.

Baca Juga: Coba Perhatikan Apakah Ada Masalah Menstruasi? Ini 5 Penyebab Menstruasi Jadi Lebih Singkat, Hati-hati Bisa Jadi Masalah Serius

Semua tesnya normal, dan hanya setelah wanita itu mengungkapkan bahwa hal yang sama telah terjadi sekitar waktu yang sama pada bulan sebelumnya, dokter membuat kaitannya dengan menstruasi.

"Estrogen dan progesteron dapat meningkatkan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan hiperemia, kemacetan, dan perdarahan sekunder dari jaringan ekstrauterin," tulis penulis studi yang mendokumentasikan kasus wanita tersebut.

Setelah didiagnosis, wanita tersebut dirawat dengan kontrasepsi oral yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron, dan setelah tiga bulan tindak lanjut dia melaporkan bahwa perdarahan mata sudah tidak terjadi lagi. (sal/tribun-medan.com)

Baca Juga: Berhubungan Intim Saat Menstruasi, Mungkinkah Seorang Wanita Bisa Hamil? Simak Penjelasannya Ini!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait