Seperti di banyak kamp kematian lainnya, para korban tidak curiga ketika tiba di Treblinka dengan kereta api.
Mimpi buruk mereka sudah berlangsung dengan baik.
Saat tiba ketika penjaga kamp membuka pintu gerbang, mereka sering menemukan orang-orang telah tewas di dalam, karena kehausan, kelelahan, atau mati lemas karena kondisi sempit dan mengerikan yang mereka hadapi.
Mereka yang selamat diantar dari bau busuk kematian yang telah mengelilingi mereka begitu lama.
Mereka kemudian diberi tahu bahwa mereka akan tiba di stasiun transit tempat mereka perlu dibersihkan, mandi, dan diberi pakaian baru sebelum melanjutkan ke Ukraina.
Agar tidak diketahui niat membunuh mereka, Nazi bahkan menyamarkan stasiun Treblinka agar terlihat seperti itu, dilengkapi dengan jam stasiun, jadwal, rambu tujuan, bahkan loket tiket palsu.
Laki-laki kemudian dipisahkan dari perempuan dan anak-anak.
Semua kemudian diminta untuk telanjang, setelah itu para wanita dikirim untuk memotong rambut mereka.
Pakaian yang ditinggalkan nantinya akan dicari apakah ada barang-barang berharga, sementara rambut wanita itu digunakan dalam pembuatan kaus kaki untuk awak kapal selam Jerman.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR