Intisari-Online.com – Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal ketika berat badan ternyata berlebih?
Tentu saja, menurunkan berat badan menjadi satu-satunya cara.
Tapi, kebanyakan orang ingin menurunkan berat badan dengan cara cepat tanpa perlu bersusah payah.
Lalu, bagaimana bila Anda sendiri sudah berumur?
Bukan hal yang mustahil bagi seseorang yang sudah cukup umur bila ingin menurunkan berat badan dengan cepat.
Seorang ibu rumah tangga di Jorhat, Assam di India bernama Reepta Borthakur mungkin bisa menjadi inspirasi untuk siapa pun yang butuh menurunkan berat badan dengan cepat.
Wanita berusia 59 tahun itu berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 22 kg hanya dalam rentang waktu 4 bulan saja.
Sebelumnya, dia memiliki berat badan 77 kg dan sekarang berat badannya sudah turun menjadi 55 kg.
Baca Juga: Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badannya Hingga 54 Kg, Ini 3 Tips Sukses yang Dibagikannya!
Niat untuk menurunkan berat badannya muncul ketika Reepta mengalami nyeri pada lutut yang parah, sehingga aktivitas sehari-harinya mulai melambat.
Di saat itulah dia menyadari sudah waktunya untuk menurunkan berat badan, serta menjadi lebih bugar dengan memperbaiki kebiasaan makannya.
"Saya memiliki masalah nyeri lutut dan sendi yang parah. Kenaikan berat badan selalu membuat saya merasa lelah sepanjang waktu dan saya merasa sulit berdiri, serta bekerja selama berjam-jam," ungkapnya.
"Maka, dokter menyarankan saya untuk menurunkan berat badan karena berat badan berlebih hanya akan menambah tekanan pada lutut saya," sambung dia.
Di samping itu, alasan lainnya dia menurunkan berat badan adalah karena merasa tidak percaya diri dengan kenaikan berat badannya tersebut.
Berolahraga di rumah
Karena pusat kebugaran atau gym tutup akibat pandemi Covid-19, Reepta melakukan berbagai jenis latihan sendiri di rumah.
Setiap hari, dia berjalan selama satu jam atau melakukan zumba selama satu jam.
Dia juga terlibat dalam berbagai bentuk latihan seperti kardio, naik-turun tangga, dan aerobik.
Penurunan berat badan hanya mungkin terjadi jika kita menggabungkan latihan yang benar dengan pola makan sehat dan mengontrol porsi makanan.
Seseorang harus mengurangi karbohidrat antara lain nasi putih, roti, serta gula rafinasi dan memperbanyak biji-bijian yang membantu mempercepat penurunan berat badan maupun mempertahankannya dalam jangka panjang.
Selain itu, seseorang juga harus berkonsentrasi untuk mengunyah makanannya dengan baik, minum air secukupnya, dan rutin berolahraga.
Mengubah pola makan
Nah, tak haya berolahraga, Reepta pun mengubah kebiasaan makannya.
Dia menetapkan jadwal rutin makan sebagai berikut ini:
* Sarapan
Makan pagi atau sarapan dimulai dengan minum segelas air lemon hangat (dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur).
Dia biasanya sarapan dengan oatmeal dan susu skim yang ditambahkan buah-buahan (apel, blueberi, atau pisang), serta roti.
* Makan siang
Saat makan siang, dia biasanya mengonsumsi nasi merah dengan kari atau hidangan tradisional di daerah Assam yang mengandung alkali.
Zat makanan alkali inilah yang membantu menjaga keseimbangan yang sehat dalam tubuh.
* Makan malam
Reepta menyelesaikan makan malamnya paling lambat pada jam 7.30 atau 8 malam karena makan malam lebih awal selalu mendorong penurunan berat badan.
Untuk makan malam dia biasanya mengonsumsi beberapa jenis protein seperti ayam, telur, atau ikan.
* Makanan pra-latihan
Secangkir kopi hitam atau teh hijau dengan segenggam kacang-kacangan seperti almond, biji rami, biji chia, dan biji labu.
* Makanan pasca-latihan
Dia biasanya sarapan setelah berolahraga.
* Makanan cheat day
Untuk cheat day, dia suka makanan dari luar atau junk food.
Meski begitu, di luar cheat day, dia tetap menganjurkan kita untuk selalu memilih makanan seperti buah dan sayuran yang rendah kalori.
Tetap memiliki motivasi
Motivasi terbesar Reepta dalam menurunkan berat badannya adalah agar dapat menjalani hidup yang lebih sehat.
Dia juga ingin mengenakan semua gaun favoritnya tanpa merasa kurang percaya diri.
"Saya memiliki mimpi membantu setiap individu dapat menjalani hidup yang sehat," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan, ketika kita memiliki begitu banyak tujuan untuk membuat orang lain sehat, maka kita sendiri harus tetap sehat dan bugar terlebih dulu. (Ryan Sara Pratiwi)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari