Salah satu target tersebut yang disasar dalam serangan itu adalah fasilitas minyak di Ras Tanura.
Fasilitas tersebut merupakan pengilangan sekaligus situs bongkar-muat minyak lepas pantai besar yang dikendalikan oleh perusahaan milik Arab Saudi, Aramco.
Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah pemberontak Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Arab Saudi.
Houthi sendiri berhasil menguasai sebagian wilayah negara tersebut termasuk ibu kota Yaman, Sanaa.
Konflik di wilayah tersebut dilihat masyarakat internasional sebagai perang proksi antara Arab Saudi dengan Iran di mana Hothi dianggap berpihak pada Teheran.
Houthi juga menekan Kota Marib, salah satu kota yang masih dikuasai oleh pemerintah Yaman.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) telah mendesak Houthi untuk bernegosiasi daripada eskalasi militer.
Utusan khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking mengatakan pada pekan lalu bahwa rencana untuk gencatan senjata nasional di Yaman telah diserahkan kepada kepemimpinan Houthi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR