Guinea Ekuatorial hanya memiliki skor transparani 16, menurut Transparency International 2019, yang menunjukkan betapa korup negara ini.
Skor transparansi negara tersebut sama dengan beberapa negara, di antaranya Venezuela, Sudan, dan Afghanistan.
Menurut data tersebut, negara-negara yang dianggap lebih korup daripada Guinea Ekuatorial hanyalah Yaman, Suriah, Sudan Selatan, dan Somalia.
Korupsi tumbuh subur di negara ini, bahkan Presidennya, Teodoro Obiang, telah banyak dituduh melakukan korupsi.
Meski begitu, ia tetap masih berhasil mempertahankan kekuasaanya dan menjadi Presiden terlama, bahkan setelah serangkaian upaya kudeta untuk menggulingkannya.
Teodoro Obiang sendiri merebut kekuasaan dari Pamannya pada tahun 1979 dalam sebuah kudeta.
Pamannya, presiden pertama Francisco Macias Nguema, adalah presiden memerintah negara kecil ini sejak merdeka pada tahun 1968.
Sementara itu, pada 2012, Obiang yang saat itu berusia 79 tahun, menunjuk putranya menjadi deputi perdana menteri.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR