Intisari-Online.com – Seperti diketahui, militer Myanmar telah mengambil alih pemerintahan yang sah dari Aung San Su Kyi.
Sayangnya, kudeta yang mereka lakukan tidak mendapatkan dukungan dari sebagian besar rakyat.
Akibatnya, terjadi demonstrasi besar-besaran dari rakyat melawan junta militer.
Semakin memanasnya Myanmar, membuat aparat keamanan melakukan tindakan dengan menembak para demonstran dengan peluru tajam.
Kini, Amerika Serikat menghukum Myanmar atas apa yang mereka lakukan.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Kamis (4/3/2021) mengumumkan langkah-langkah baru untuk menghukum militer Myanmar atas kudeta 1 Februari, dengan cara memblokir Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri serta konglomerat militer tingkat elite dari jenis perdagangan tertentu.
AS juga telah menerapkan pembatasan kontrol ekspor, mengharuskan pemasoknya di AS untuk mencari lisensi AS yang sulit diperoleh untuk mengirimkan barang-barang tertentu.
Tindakan itu diambil sebagai tanggapan atas tindakan brutal militer Myanmar yang semakin intensif terhadap demonstran damai yang menentang pengambilalihan kekuasaan dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, yang telah memenangkan pemilu nasional pada November lalu.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR