Miris, Dulunya Harumkan Nama Negara, Mantan Atlet Olimpiade Ini Kini Jadi Gelandangan dan Tidur di Kuburan

Tatik Ariyani

Editor

Laranie McHendrie Decaire (64)
Laranie McHendrie Decaire (64)

Intisari-Online.com - Pada tahun 1980-an,Laranie McHendrie Decaire mewakili negaranya dalam kompetisi olahraga sedunia.

Namun,mantan perenang Tim GB (Tim Olimpiade Inggris) itu kini menjadi tunawisma dan tidur di kuburan gereja di masa tuanya.

Laranie menghabiskan malamnya di jalanan London selama empat tahun terakhir.

MyLondon melaporkan wanita berusia 64 tahun ini juga pernah bekerja sebagai pengasuh dan pekerja sosial di luar negeri.

Baca Juga: 10 Menit di Antara Hidup dan Mati Bergelantungan di Tepi Lantai 20 Wisma Atlet, Pasien Covid-19 Urung Bunuh Diri Berkat Aksi Heroik 2 Prajurit Paskhas

Laranie mengungkapkan dunianya terbalik ketika dia pensiun di Inggris pada akhir 1980-an.

“Sayangnya saya kehilangan uang (jaminan pensiun) saya. Saya berakhir dalam situasi saya sebenarnya karena perubahan dalam sistem, pencurian dan penipuan dan hal-hal lain seperti itu,” kata nya mengutip Daily Star.

Laranie mengaku telah membayar ke sistem jaminan sosial mungkin sejak usia 14 tahun. Dia sudah mulai mencari uang dalam berbagai jenis pekerjaan sejak masih di sekolah, di usia 11 tahun.

"Tapi mereka mengubah usia pensiun, sekarang menjadi 66 tahun. Jadi dua sistem pensiun yang saya bayarkan dipindahkan, sekarang saya tidak memenuhi syarat untuk itu.”

Baca Juga: ‘Belum Ada Metode Aman Pembuangan Limbah Racun Mematikan dalam Sejarah Manusia’ Kisah Grace Thorpe, Seorang Atlet, Tentara Wanita Saat Perang Dunia II dan Aktivis Anti-Nuklir

"Ini adalah dunia yang sama sekali berbeda sekarang - di mana Anda menantikan masa pensiun Anda dan Anda membayar ke dalam sistem, dan itu diambil dari Anda."

Laranie kehilangan apartemen, harta benda, dan uangnya. Tetapi dia tidak bisa mendapatkan bantuan apa pun dari sistem jaminan sosial Inggris.

Dia tidak memenuhi kriteria ketat yang dibuat untuk program perumahan sosial dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan.

Mantan perenang itu diberitahu jika dia ingin menerima semacam tunjangan, dia secara hukum harus membayarnya kembali ketika uang pensiun itu dibayarkan.

Laranie menambahkan: "Saya tidak mencentang kotaknya (dalam formulir persyaratan). Saya bertekad untuk melakukan apa yang diperlukan sistem.”

"Tapi saya tidak menyerah pada kebohongan, itu bertentangan dengan moral dan keyakinan saya. Jadi selama empat tahun terakhir, saya sama sekali tidak punya uang."

Baca Juga: Dibangga-banggakan Rusia, Vaksin Sputnik V Malah Diragukan oleh Rakyatnya Sendiri, Rupanya Ini Alasannya

Vicki dan Monica White, yang menjadi sukarelawan untuk amal tunawisma Under One Sky (UOS), telah mencoba mengeluarkan Laranie dari jalanan.

Tetapi bahkan untuk mendapatkan tiket bus gratis mereka harus berjuang, karena wanita 64 tahun itu tidak memiliki alamat tempat tinggal, yang harus didaftarkan saat pembelian.

Vicki mengatakan mantan perenang itu "hampir tidak pernah mengeluh" dan tidak menyentuh alkohol atau obat-obatan.

"Dia bahkan tidak mengumpat, dan keyakinannya telah membuatnya tetap kuat. Tetapi wanita seusianya sama sekali tidak boleh berada di jalanan," tambahnya.

"Sayangnya, tanah airnya telah mengecewakannya dan sistemnya mengecewakan Laranie, dan banyak orang seperti dia."

Baca Juga: Militer China Memamerkan Pakaian Exoskeleton Prajurit Super Mereka yang Mampu Melipatgandakan Kekuatan di Pegunungan Terjal Setinggi 5.000 Meter

Jumlah orang yang secara permanen hidup liar di jalanan London meningkat hampir seperempat dalam tiga bulan menurut data yang dikutip Daily Star.

Antara Oktober dan Desember 2020, ada 412 orang yang tinggal di jalan-jalan di ibu kota.

Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan 336 orang selama tiga bulan sebelumnya.

Terlepas dari situasinya, Laranie berkata: "Saya sangat diberkati bahwa masa lalu dan orang-orang dalam hidup saya telah membuat saya cukup kuat untuk menanggung ini. Saya hanya berharap di masa depan segala sesuatunya dapat menjadi lebih baik untuk semua orang."

Artikel Terkait