Saat masa pengasingan, mereka tidak ditumpuk di satu lokasi saja, melainkan disebar di beberapa tempat.
Beberapa di antaranya diasingkan bergantian dengan menggunakan lokasi yang sama.
Bung Karno diasingkan ke sejumlah lokasi, yang pertama adalah Berastagi, kemudian ke Kota Parapat di tepian Danau Toba, hingga ke Muntok Pulau Bangka.
Rumah pengasingan di Berastagi sendiri ditempati Soekarno mulai 22 Desember 1948, selama 12 hari.
Bangunannya berukuran 10 x 20 meter bergaya Eropa, dan belum pernah sama sekali mendapat sentuhan pembongkaran atau perbaikan untuk menambah dekorasi interior dan eksterior rumah, dikutip dari Tribunnews.
Rumah itu dibangun pada 1719, menggunakan kayu jati asli sehingga kuat dan tahan sampai sekarang.
Menurut pengelolanya, Sumpeno, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara hanya memberikan sentuhan warna putih setiap dua tahun sekali, dan perbaikan jendela jika ada yang pecah.
Selain itu, rumah tersebut masih sama seperti pertama kali ditempati presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR