Intisari-Online.com – Pada bulan Februari 1959, seorang pejuang gerilya bernama Fidel Castro mengambil alih kendali Kuba.
Apa yang terjadi selanjutnya adalah bagian dari cerita rakyat politik abad ke-20.
Castro, pemimpin negara Komunis yang suka cerutu tepat di depan pintu Amerika Serikat, menghindari upaya pembunuhan CIA yang tak terhitung jumlahnya.
Dia hampir membawa dunia ke perang nuklir dengan Krisis Rudal Kuba, dan umumnya dihormati dan dihina dalam porsi yang sama.
Tapi bagaimana orang baru yang bombastis dan berjanggut ini berubah dari seorang penjahat di semak-semak menjadi kepala negara non-kerajaan terlama di dunia?
Bagaimana situasi di Kuba sebelum Castro mengambil alih Februari yang menentukan itu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut membawa kita kembali ke orang yang memerintah Kuba sebelum dia, dan yang masa jabatannya sebagai diktator negara hampir sepenuhnya dibayangi oleh kehadiran Castro di panggung dunia.
Namanya adalah Fulgencio Batista.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR