Tembakan pertama secara fatal mengenai perut Sophie yang tengah mengandung muda, dan peluru kedua masuk ke dada Franz Ferdinand di dekat jantung.
Tubuh sophie langsung melorot dari tempat duduknya dan mukanya terbenam di antara kedua lutut suaminya.
Franz Ferdinand pun hanya sempat bergumam “Sofia” sebelum kepalanya terkulai.
Mobil dipacu ke kediaman resmi Potiorek, namun setibanya di sana keduanya telah meninggal dunia.
Lonceng-lonceng di Sarajevo pun mulai berdentangan.
Tapi tak seorang pun mengira bahwa bunyi lonceng tanda duka itu sesungguhnya melambangkan tragedi kemanusiaan luar biasa. Benar itu adalah lonceng dimulainya Perang Dunia I yang berdarah-darah.
Perang Dunia pertama disebut menyebabkan sekitar 17 juta orang mati di kawasan Eropa, Asia, dan Afrika.
Princip sendiri langsung ditangkap di tempat, dipukuli, dan ditendangi oleh polisi sebelum diseret ke penjara.
Besoknya dia dipindahkan ke penjara militer. Di sana kakinya dirantai.
Rantai yang akan terus dikenakan sampai kematiannya.
Meskipun ia membantah bekerjasama dengan orang lain, namun sejumlah orang lainnya dicomot dikonfrontasikan, termasuk Cabrinovic, si pelempar granat.
Namun Princip tetap bersikeras tidak mengenal mereka. Satu-satunya pernyataan menyesalnya adalah bahwa ia telah membunuh istri Arcduke.
Ia menyatakan sebenarnya yang ia sasar adalah suami Sophie, dan kalau pun meleset dia mengharapkan yang terkena adalah Jenderal Potiorek.
Princip diketahui adalah anggota organisasi Tangan Hitam atau Persatuan Kematian (Ujedinjenje ili Smrt).
Kelompok rahasia orang Serbia di Bosnia yang memperjuangkan cita-cita bangsa Slav Selatan.
Tujuan perjuangan Tangan Hitam adalah untuk merdeka dari kungkungan Kekaisaran Austria dengan melakukan teror maupun kekerasan lainnya.
Dia dihukum penjara 20 tahun, hukuman maksimal bagi dia karena hukum melarang hukuman mati bagi pelaku kejahatan yang usianya di bawah 20 tahun.
Tatkala tragedi Sarajevo terjadi, usia Princip belum genap 20 tahun.
Dia meninggal di penjara pada 28 April 1918, hanya beberapa bulan sebelum berakhirnya PD I.
Princip mati setelah tangannya diamputasi akibat tuberkulosis tulang yang rupanya telah menggerogoti tubuhnya sejak sebelum masuk penjara.
Gravilo Princip pun dipahlawankan oleh bangsa Serbia.
Namun, di sisi lain menjadi 'musuh' hampir seluruh umat di dunia yang menjadi korban Perang Dunia I.
(Moh Habib Asyhad)
KOMENTAR