Intisari-Online.com - Turki tetap bersikeras untuk membeli sistem persenjataan rudal S-400 buatan Rusia.
AS berulang kali menegaskan sistem rudal S-400 tidak sesuai dengan NATO, di mana Turki dituding sudah melanggar komitmen aliansi.
Sebagai bentuk respons, AS sempat membekukan partisipasi maupun pembelian Ankara terhadap jet tempur generasi kelima, F-35.
Pada Desember, pemerintahan Presiden Donald Trump mengancam bakal menghukum Turki karena menolak membatalkan pembelian.
Pemerintahan Trump memberikan sanksi terhadap Industri Pertahanan Negara (SSB), karena meneken kontrak dengan Moskwa.
Meski melakukan sejumlah perubahan, Joe Biden yang menggantikan Trump menyiratkan sikapnya terhadap S-400 sama dengan pendahulunya.
Namun, Pemerintah Turki menegaskan, mereka tidak akan meninggalkan sistem rudal S-400 yang dibeli dari Rusia.
Melalui juru bicara kepresidenan, Ankara berharap bisa menyelesaikan isu ini dengan AS di tengah ancaman sanksi ekonomi.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR