Intisari-Online.com - Saat ini ranjau umumnya dipandang sebagai peninggalan zaman dulu, senjata mematikan yang tetap berbahaya setelah perang terjadi.
Ladang ranjau yang terlupakan di seluruh dunia membunuh warga sipil dengan skor - lebih dari 8.600 di tahun 2016 saja.
Banyak dari mereka yang terbunuh oleh ranjau adalah anak-anak.
Banyak orang yang bergabung dengan angkatan bersenjata di seluruh dunia memasang ranjau dengan gagasan bahwa mereka dapat menjaga anak-anak dan keluarga mereka aman dari bahaya perang yang akan datang.
Baca Juga: Jerman Gunakan Anjing Pelacak untuk Deteksi Covid-19 dengan Akurasi Hingga Angka 94
Ketika dihadapkan pada ancaman eksistensial, negara akan berusaha keras untuk mempertahankan diri.
Rupanya, menggunakan anak-anak untuk membersihkan ranjau bukanlah hal terlarang.
Seperti yang terjadi pada awal 1980-an, tahun-tahun lahirnya Republik Islam Iran.
Iran berperang brutal melawan Irak sejak 1980, ketika diktator Irak Saddam Hussein mencium bau darah di Iran pasca-Revolusi yang tidak teratur dan berusaha merebut aksesnya ke Teluk Persia dengan paksa.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR