Find Us On Social Media :

Afrika Sudah Benar-benar Putus Asa dengan Keserakahan Eropa yang Menimbun Vaksin Covid-19, Kini Hanya Tinggal 'Negara Murah Hati' Ini yang Jadi Harapan

By Tatik Ariyani, Sabtu, 6 Februari 2021 | 10:48 WIB

Ilustrasi vaksin virus corona.

Intisari-Online.com - Hingga Jumat (5/2/2021) pukul 05.45 WIB, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi sebanyak 105.367.269 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 77.033.269 orang sembuh dan 2.291.630 orang meninggal dunia.

Meski Amerika Serikat menempati urutan tertinggi dengan kasus mencapai 27.255.909, namun Afrika-lah yang sebenarnya lebih putus asa dengan pandemi ini.

Bagaimana tidak? Setidaknya AS punya banyak akses ke vaksin virus corona, sementara Afrika?

Baca Juga: Ada yang Dihirup Lewat Hidung, WHO Beri Bocoran Mengenai Calon Vaksin Covid-19 Generasi Baru

Melansir DW.com, Jumat (5/2/2021), bagi banyak orang Afrika, Eropa tamak, menimbun vaksin yang diproduksi di Barat untuk memerangi pandemi virus corona.

Dampaknya adalah bahwa Afrika bisa lebih dekat dengan raksasa Asia yang dinilai lebih murah hati - China.

Vaksin BioNtech-Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca tersedia dalam jumlah sedikit dan telah dibeli oleh negara-negara kaya.

People's Vaccine Alliance, sebuah jaringan LSM, melaporkan bahwa negara-negara kaya, yang mewakili hanya 14% dari populasi dunia, telah membeli lebih dari setengah dari vaksin yang paling menjanjikan.

Baca Juga: Ternyata Bukan Hanya Karena Meragukan Kemanjurannya, Negara Barat Enggan Gunakan Sinovac Karena Tercatat Pernah Punya Skandal Ini