Sanksi internasional yang berat yang dijatuhkan pada Myanmar selama pemerintahan militer telah dicabut.
Namun, para pembela hak asasi manusia PBB telah memperingatkan agar tidak berbisnis dengan Tatmadaw karena kekejaman terhadap HAM yang mereka lakukan.
Beberapa laporan pada bulan Desember lalu menunjukkan perusahaan asing tidak menjalankan peringatan tersebut dengan serius.
Dua bank Inggris, HSBC dan Standard Chartered, dilaporkan telah meminjamkan US $ 60 juta kepada perusahaan Vietnam yang membangun jaringan seluler di Myanmar.
Myanmar Economic Corporation yang dikendalikan Tatmadaw memiliki 28% jaringan, yang dikenal sebagai Mytel.
Sebuah perusahaan teknologi Israel, Gilat Satellite Networks, juga dikabarkan telah berbisnis dengan Mytel.
Pemerintah Australia juga terlibat secara tidak langsung.
Future Fund-nya telah menginvestasikan A $ 3,2 juta (sekitar US $ 2,5 juta) di anak perusahaan Adani multinasional India, yang berbisnis dengan Myanmar Economic Corporation.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR