Intisari-Online.com - Senin lalu, militer Myanmar kudeta pemerintahan.
Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD) ditangkap dalam sebuah penggerebekan, Senin (1/2/2021).
Beberapa jam setelah kudeta, militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun.
Penangkapan tersebut terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara pemerintahan sipil dengan militer dalam beberapa hari terakhir.
Sebelum kudeta, transisi Myanmar dari lima dekade pemerintahan militer sedang dalam proses.
Terlepas dari pembubaran resmi pemerintahan militer pada tahun 2010, militer (secara resmi dikenal sebagai Tatmadaw) mempertahankan kekuatan politik dan ekonomi yang besar.
Seperempat kursi parlemen disediakan untuk pejabat militer.
Melansir Asia Times (1/1/2021), Tatmadaw juga mengontrol beberapa konglomerat komersial besar dengan pengaruh ekonomi yang tidak proporsional, yang telah berkembang pesat selama bertahun-tahun kronisme dan korupsi.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR