Intisari-Online.com - Agresi militer AS ke Irak tahun 2003 terjadi di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush, menjadi pembuka bagi Perang Irak yang berlangsung hingga 2011.
Serangan AS dan pasukan sekutunya dilakukan pada pagi hari tanggal 20 Maret 2003, setelah Presiden Saddam Husein menolak meninggalkan Irak.
Serangan itu dimulai dengan pesawat AS menjatuhkan beberapa bom berpemandu presisi di kompleks bunker tempat presiden Irak diyakini bertemu dengan staf senior.
Secara resmi, tujuan yang ditetapkan untuk melakukan agresi militer AS ke Irak itu adalah untuk melucuti senjata pemusnah massal Irak, mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada terorisme, serta memerdekakan rakyat Irak.
Tujuan yang dikemukakan AS itu tak lepas dari peristiwa serangan 11 September ke sasaran di AS oleh kelompok Al-Qaeda, kelompok teroris yang oleh pemerintah AS disebut didukung oleh pemerintahan Irak.
Peristiwa pembajakan pesawat yang diatur ke beberapa target di New York City dan Washington, D.C. tersebut menewaskan hampir 3.000 orang.
Pada 2002, Presiden George W. Bush, berpidato bahwa kerentanan AS atas serangan itu, dikombinasikan dugaan kepemilikan senjata pemusnah massal, dan dukungan Irak terhadap kelompok teroris, menjadikan pelucutan senjata Irak sebagai prioritas baru.
Kemudian, resolusi keamanan PBB 1441, yang disahkan pada 8 November 2002, menuntut Irak untuk menerima kembali para pengawas dan mematuhi semua resolusi sebelumnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR