Padahal hilangnya komunikasi radio membuat bantuan tidak akan datang dalam waktu dekat, Batalyon ke-2 tidak menyadari ini.
Meskipun Jerman pada awalnya terkejut, tidak butuh waktu lama untuk melawannya.
Segera divisi Panzer datang menuruni jembatan menuju Digby dan anak buahnya.
Tidak terpengaruh, Digby menginspirasi orang-orang di sekitarnya dengan memimpin serangan bayonet ke infanteri musuh yang mendekat, pistol di satu tangan dan payung di tangan lainnya dengan topi bowler untuk melengkapi tampilan. Inggris berhasil menghalau serangan Jerman.
Legenda juga menyebutkan bahwa Digby memegang payungnya dengan kekuatan yang menghancurkan.
Pada suatu kesempatan menusukkan payung melalui celah dari sebuah mobil lapis baja Jerman dan melumpuhkan pengemudinya.
Tidak banyak orang dalam sejarah militer yang melakukan seperti Digby.
Masih dengan payungnya, ketika melihat Pastor Egan dari batalion tertembak oleh musuh, Digby berlari untuk membantunya dan melindunginya di bawah payung.
Sambil membimbing Pastor itu ke tempat aman, dia mengatakan, “Jangan khawatir, saya punya payung.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR