Intisari-online.com -Uni Eropa diminta Italia untuk menindak tegas perusahaan farmasi dunia Pfizer.
Hal ini terkait dengan pemenuhan stok vaksin Covid-19.
Ini bukan pertama kalinya negara maju berebut untuk urusan kesehatan.
Saat wabah virus Corona pertama kali melanda dunia, negara-negara Uni Eropa juga berebut untuk mendapatkan stok masker dari China.
Perebutan itu dilakukan oleh Uni Eropa, AS dan Kanada.
Kini, vaksin Covid-19 menjadi komoditas yang diperebutkan oleh negara-negara maju.
Italia berang kepada Pfizer karena gagal memenuhi komitmennya untuk menyediakan vaksin Covid-19 dengan jumlah yang sesuai.
Baru-baru ini Pfizer mengumumkan akan memotong jumlah pasokan vaksin untuk negara-negara UE dan juga Kanada.
Pfizer mengatakan akan menebus penurunan pengiriman dengan perubahan manufaktur yang akan meningkatkan produksi.
Reuters mengabarkan bahwa otoritas Italia mengirimkan permohonan langsung ke UE pada hari Selasa (26/1), sehari setelah Roma mengirim surat peringatan resmi kepada Pfizer.
Langkah Italia tersebut dianggap bisa meningkatkan ketegangan antara Eropa dan Pfizer, terlebih setelah AstraZeneca yang berbasis di Eropa juga memperingatkan pemotongan pengiriman tahap awal.
"Komisaris luar biasa, menyerukan diskusi dengan eksekutif UE untuk mengambil semua tindakan yang sesuai terhadap perilaku tidak patuh Pfizer," ungkap otoritas Italia seperti dikutip dari Reuters.
Secara khusus pernyataan tersebut tidak menjelaskan tindakan apa yang diharapkan pemerintah Italia dari UE terhadap Pfizer.
Namun pada hari Sabtu (23/1) lalu, pemerintah Italia mengatakan penundaan Pfizer merupakan pelanggaran serius terhadap kewajiban kontrak dan oleh sebab itu, Italia akan menggunakan semua alat hukum yang tersedia untuk memperjuangkan haknya dan negara Eropa lain.
Saat ini Pfizer masih belum memberikan pernyataan resmi terkait peringatan dari Italia yang telah diteruskan ke Uni Eropa tersebut.
Pfizer mengurangi pasokan vaksin Covid-19 di Kanada & Eropa
Perusahaan farmasi Pfizer pada hari Selasa (19/1) mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi pasokan vaksin Covid-19 ke Kanada mulai pekan ini.
Dilansir dari Reuters, perlambatan produksi akan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari karena adanya perubahan kebijakan dalam proses manufaktur.
Di Eropa, pemerintah negara-negara Eropa minggu lalu mengatakan cukup kecewa atas masalah yang dialami Pfizer.
Mereka menilai kini kredibilitas program vaksinasi mereka terancam.
Kanada sendiri sudah memprediksi bahwa pasokan vaksin mereka akan dikurangi oleh Pfizer.
Namun Mayor Jenderal Deny Fortin, yang membantu mengatur kampanye inokulasi, meyakinkan bahwa pemotongan pasokan akan ditunda hingga Februari.
Menteri Pengadaan Kanada Anita Anand juga mengatakan bahwa keputusan yang diambil Pfizer kali ini cukup mengecawakan.
Meski demikian, ia yakin bahwa nantinya Kanada akan diperlakukan dengan adil terkait pasokan vaksin.
"Pfizer Kanada telah meyakinkan kita bahwa kita akan mendapatkan jatah penuh dan saya percaya Eropa juga akan menerima jatah penuhnya," ungkapnya.
Keputusan Pfizer untuk mengurangi pasokan vaksin ini sudah hampir seminggu.
Hal ini disebabkan karena perubahan kebijakan dalam proses manufaktur.
Dalam penjelasan terpisah, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kepada warga Kanada untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk sementara.
Jika kondisi memburuk, otoritas Ottawa bisa saja memberlakukan tindakan tegas tanpa peringatan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini