Advertorial
Intisari-online.com - Pandemi virus corona telah menjadi masalah besar yang dihadapi global saat ini.
Krisis kesehatan, dan ekonomi terjadi secara besar-besaran sejak mewabahnya pandemi Covid-19.
Alhasil, satu-satunya cara untuk menekan menyebaran virus ini hanya dengan melakukan vaksinasi pada rakyatnya.
Sejauh ini banyak negara telah berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin Covid-19.
Beberapa di antaranya adalah China, Jerman, hingga Amerika yang berusaha mengembangkan vaksin.
Sejauh ini Indonesia telah mendatangkan vaksin dari China Sinovac dan mencapai kesepatan dengan Amerika untuk vaksin Pfizer.
Meski telah mendatangkan vaksin Sinovac Indonesia belum melakukan vaksinasi massal pada rakyatnya.
Namun, negara tetangga Indonesia ini ternyata sudah lebih dulu melakukan vaksinasi massal kepada rakyatnya sendiri.
Negara tersebut adalah Singapura, yang telah melakukan vaksinasi massal pada 30 Desember 2020, lapor 24h.com.vn, pada Kamis (31/12/20).
Hal itu sekaligus membuatnya menjadi negara Asia Tenggara pertama yang meluncurkan vaksinasi Covid-19 bagi rakyatnya.
Sarah Lim, perawat berusia 46 tahun, dan dokter penyakit menular Kalisvar Marimuthu termasuk yang pertama menerima vaksinasi Covid-19 di National Centre for Infectious Diseases Singapura.
"Vaksin selalu menjadi cara paling efektif untuk mengatasi pandemi," katanya.
"Saya yakin vaksin yang baru saya suntikkan akan melakukan hal yang sama," jelas Dr. Marimuthu dalam video yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura.
Singapura adalah negara pertama di Asia yang menyetujui vaksin Pfizer/BioNTech.
Negara itu juga dengan cepat memesan vaksin dari perusahaan Pfizer, Sinovac.
Singapura mengumumkan akan memvaksinasi Covid-19 kepada 5,7 juta orang mulai 30 Desember hingga akhir kuartal ketiga 2021.
"Vaksin yang kami gunakan sangat aman dan efektif. Kami akan memvaksinasi seluruh masyarakat dengan lancar dan tertib," kata Gan Kim Yong,Menteri Kesehatan Singapura.
Meskipun ada lebih dari 58.000 infeksi Covid-19 yang tercatat, pada 30 Desember, hanya 29 kasus virus yang meninggal di Singapura.
Singapura merupakan salah satu negara dengan angka kematian Covid-19 terendah di dunia.
Untuk membuktikan keamanan vaksin Covid-19, Perdana Menteri Ly Hien Long yang berusia 68 tahun dan banyak anggota kabinet lainnya, menjadi orang pertama yang divaksinasi di Singapura.
Menteritersebut mengakui vaksin Covid-19 dapat menyebabkan efek samping, tetapi imunisasi untuk seluruh penduduk tetap didorong.
"30 Desember menandai babak baru dalam perang Singapura melawan Covid-19. Vaksin adalah kunci untuk menyelamatkan dunia dari pandemi," katanya.
"Kita harus sabar menunggu badai ini berlalu," kata Ly Hien Long mengimbau masyarakat untuk menanggapi kampanye vaksinasi Covid-19.