Advertorial
Intisari-Online.com -Negara-negara besar seperti AS dan Rusia menjadi pemimpin teknologi persenjataan dunia.
Kedua negara berlomba-lomba untuk mengembangkan persenjataan yang paling mutakhir.
AS dan Rusia pun memiliki senjata andalan sendiri untuk menegaskan kekuatan militernya.
Namun, Rusia mempunyai senjata yang beda dan terbilang unik dibanding negara lain. Setidaknya ada tiga senjata Rusia yang tercipta dan belum ada yang menandinginya.
Baca Juga: Percaya Diri, Iran Klaim Kepemilikan Rudal Mematikan: 'Kami Mapu Hancurkan Kapal-kapal Amerika'
1. S-400 Triumf
Senjata ini merupakan sistem pertahanan Rusia yang terkenal tangguh. Dalam NATO biasanya menggunakan kode Growler.
Sistem pertahanan ini mempunyai kelebihan daripada yang lainnya karena bisa mendeteksi target udara dalam radius hingga 600 kilometer.
S-400 Triumf juga bisa menembak sasaan pada jarak 400 kilometer. Keunggulan lainnya bisa mendeteksi dan menyingkirkan rudal, baik itu rudal penjelajah manuver cepat maupun rudal balistik nuklir antarbenua.
Senjata ini mempunyai pesaing dari Amerika Serikat, yakni MIM-104 Patriot. Keduanya hampir memiliki kesamaan fungsi, namun terdapat perbedaan.
S-400 Triumf dapat melihat dan menembak sasaran dari segala arah, sedangkan milik Amerika hanya dapat memindai langit dalam arah yang telah ditentukan pada kisaran 180 derajat.
Selain itu, untuk meluncurkan Patriot membutuhkan waktu 30 menit untuk penggunaanya. Patriot memiliki jangkauan 180 km, kurang dari setengah jangkauan sistem S-400 Rusia (400 km).
Perbedaan ini menjadikan Rusia satu langkah di depan AS. Perbedaan ini memainkan peran penting tak hanya dalam melawan rudal musuh, tetapi juga pesawat tempur dan pesawat pengebom.
Inilah alasan anggota NATO sering membeli memilih membeli sistem pertahanan Rusia.
2. T-14 Armata
Tank menjadi salah satu senjata yang paling dominan dalam pertahanan dan menyerang. Salah satu tank terbaru yang menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan teknologi lapis baja berat abad ke-21 adalah T-14 Armata.
Kendaraan tempur ini didesain Ural Design Bureau of Transport Machine-Building, Uralvagonzavod dan dibuat oleh Uralvagonzavod serta untuk Angkatan Darat Rusia.
Tank jenis ini merupakan generasi kelima tank Rusia. Dengan panjang 10,8 meter dan meriam smoothbore yang biasa disebut laras halus berkaliber 128 milimeter, senapan mesin bisa dipasang kaliber lebih besar hingga 152 milimeter.
Sistem persenjataan dari tank tersebut sepenuhnya digital dan satu-satunya tank di dunia dengan turet tanpa awak. Jadi seluruh kru masuk dalam tank berlapis baja yang super kuat.
Dari sinilah awak tank bisa mengendalikan kendaraan ini menggunakan sistem digital. Keuntungan dalam menggunakan tank ini adalah ketika turet dihamtam rudal musuh, kru masih bisa bertahan di dalamnya dan bisa menyelamatkan diri.
Lapis baja tank ini dapat menahan tembakan peluru antitank dan rudal. Soal lapis bajanya, T-14 memiliki sistem perlindungan aktif baru yang disebut Afganit yang bisa menghancurkan target baik secara fisik maupun melumpuhkan mereka.
Tank ini juga memiliki empat antena yang mampu menangkap proyektil musuh ketika mendekat dengan bantuan laser dan radar.
Jika proyektil lolos dari radar dan laser, tameng Malakhit yang dinamis akan aktif melindungi seluruh tank. Tank T-14 juga mampu menembak hingga sepuluh putaran per menit, mencapai target pada jarak hingga tujuh kilometer
3. Rudal nuklir Avangard
Pada akhir 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi misil balistik antarbenua terbaru, Avangard. Rencannya, rudal ini akan digunakan untuk pasukan rudal Rusia.
Rudal Avangard sebagai pertanda dalam kemajuan roket di Rusia. Berbeda dengan roket sebelumnya, Avangard mampu terbang tinggi dengan bantuan kekuatan hipersonik melewati pertahanan rudal musuh.
Sampai saat ini, belum ada rudal lain di dunia yang memiliki kemampuan melebihi kekuatan Avangard. Daya ledak rudal ini 130 kali lebih kuat dari ledakan yang menghancurkan Hiroshima.
Untuk kecepatan melajunya, rudal ini mampu menyasar target musuh dengan kecepatan 24.000 kilometer per jam. Avangard merupakan bagian dari rudal nuklir Rusia yang tak dirancang untuk menyerang negara mana pun, hanya untuk perlindungan saja.
(Kompas.com/Aswab Nanda Prattama)