Konflik China dan India Makin Panas, Puluhan Ribu Tentara Sudah Siap di Perbatasan dengan Senjata Lengkap, Disebut Siap Perang Habis-habisan, Apa yang Terjadi?

Mentari DP

Penulis

Konflik yang melibatkan militer India dan China semakin memanas.

Intisari-Online.com - Ketegangan antara China dan Indiasemakin memanas.

Ini karena baik China danIndia telah mengadakan pembicaraan tingkat komandan militer putaran kesembilan dalam upaya untuk meredakan ketegangan perbatasan antara kedua negara.

Sayangnya, pembicaraan itu tidak berakhir baik.

Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (26/1/2021), puluhan ribu tentara di kedua sisi saat ini ditempatkan di sekitar wilayah Ladakh.

Baca Juga: Salah Kaprah Jika Sebut Joe Biden Bisa Hentikan Konflik dengan China, Justru Beberapa Hari Setelah Dilantik Jadi Presiden, China TuduhAmerika Memulai 'Perang Dunia' dengan China

Ketegangan di daerah itu berkobar tahun lalu setelah bentrokan antara kelompok pasukan India dan China yang menewaskan sedikitnya 20 tentara pada Juni 2020.

Sementara kedua belah pihak telah menempatkan pertahanan udara dan darat di sepanjang perbatasan yang memisahkan mereka, mereka juga terlibat dalam pembicaraan damai.

Sekarang, media India mengatakan putaran kesembilan pembicaraan di tingkat komandan militer diadakan pada Minggu (24/1/2021) pagi.

Itu terjadi setelah jeda dua setengah bulan sejak pembicaraan tingkat komandan terakhir diadakan pada November 2020.

Baca Juga: Rencana Rahasia China untuk Kuasai Area Perbatasan Terbongkar, Nekat Bangun Desa di Wilayah Milik India, 'Kami Akan Hancurkan Ambisi Gila China Ini'

Di pihak India, Letjen PGK Menon, Komandan Korps 14 yang bermarkas di Leh, hadir.

Rekan China-nya adalah Mayor Jenderal Liu Lin, komandan wilayah Militer Xinjiang Selatan, menurut The Indian Express.

Pembicaraan diadakan di sisi China dari titik perbatasan yang dikenal sebagai titik Pertemuan Personil Perbatasan Chushul-Moldo, dan dikatakan berlangsung hingga malam.

Dalam pembicaraan sebelumnya, pernyataan bersama telah mengindikasikan keinginan untuk menghindari bentrokan militer dan kesalahpahaman.

Salah satu pernyataan dari perundingan putaran ketujuh Oktober lalu berbunyi, menurut Times of India: “Kedua belah pihak setuju untuk dengan sungguh-sungguh menerapkan pemahaman penting yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara, tidak mengubah perbedaan menjadi perselisihan, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan."

Pada saat yang sama, dipahami bahwa kedua belah pihak belum bisa menyepakati siapa yang harus mundur dari wilayah tertentu terlebih dahulu.

Ketegangan juga memuncak pada September setelah kedua belah pihak saling menuduh melakukan tembakan.

China mengatakan pasukan India telah melepaskan tembakan peringatan "provokatif" pada tentara yang berpatroli.

India membantahnya dan mengatakan tentara China telah "menembakkan beberapa peluru ke udara dalam upaya untuk mengintimidasi pasukan kami sendiri," kata BBC pada saat itu.

Baca Juga: China Akhirnya Tak Bisa Berbohong, Dokumen Rahasia Bocor Sebut ChinaUbah Pulau SengketaIniJadi Pangkalan Militer Utama di Laut China Selatan, 'Sudah Jadi Sejak Tahun 2017!'

Kedua negara sepakat pada tahun 1996 untuk tidak menggunakan senjata atau bahan peledak di perbatasan yang disengketakan, yang juga disebut sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC).

Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, India telah memulangkan dua tentara China yang telah menyeberang ke sisi LAC India.

Yang terbaru dari dua insiden terpisah terjadi bulan ini. China mengklaim tentaranya hilang "karena kegelapan dan medan yang rumit".

Dia dikembalikan ke titik pertemuan perbatasan yang disebutkan di atas antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Dicecar Amerika di Depan WHO, China Tak Berkutik Lagi Saat Dituduh Tutupi Awal Mula Penyebaran Virus Corona, 'Kalau Tidak Benar Ngapain Takut?'

Artikel Terkait