Namun hingga saat ini, pada tahun 2018, apa yang ada di bawah runtuhnya tanah megalit tidak diketahui, meski “bersembunyi di depan mata”, seperti pepatah lama.
Berkat teknologi arkeologi modern, seperti pemindai dan sinar-X tanah, para ilmuwan sekarang tahu bahwa ada banyak terowongan, ruang, dan pilar yang berada hanya 10 kaki di bawah permukaan gunung.
Memang bersembunyi di depan mata.
Melansir The Vintage News, sebuah tim ahli sejak lama membayangkan bahwa ada banyak kejutan di bawah pilar di atas struktur tersebut.
Sekarang, mereka memiliki pemahaman dan wawasan yang lebih jelas.
Menurut ketua tim, Danny Hilman Natawidjaja, ilmuwan senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia , “Kuil yang unik,” jelasnya kepada pers dua tahun lalu.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR