Intisari-Online.com - Kemarin,Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali erupsi.
" Gunung semeru mengeluarkan awan panas."
"Dengan jarak 4.5 kilometer. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," jelas Bupati Thoriqul dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Baca Juga: 6 Kali Jadi Presiden Uganda, Ini Jawaban Mengejutkan Yoweri Museveni Ketika Disebut Diktator
Hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, guguran awan panas terjadi sampai dengan pukul 18.35.
"Terjadi Awan panas guguran Gunung Semeru pukul 17:24 s/d 18:35 WIB dg amplitudo maksimum 22 mm durasi 4.287 detik," kata Kasbani dihubungi secara terpisah, Sabtu.
Ring of Fire
Lokasi Indonesia sendiri berada di titik pertemuan tiga lempeng benua utama.
Yakni lempeng Pasifik, lempeng Eurasia dan Indo-Australia, dan lempeng Filipina yang jauh lebih kecil.
Baca Juga :Wajib Tahu, Ini 3 Tingkatan Status Ancaman Tsunami Berdasarkan Tinggi Gelombangnya
Lokasi ini juga merupakan kawasan "Ring of fire", sebuah daerah berbentuk tapal kuda di sekitar tepi Samudera Pasifik, dari Australia ke Andes.
Tempat terjadinya 90% dari gempa yang terjadi di seluruh Bumi.
Ini membuat Indonesia begitu rentan terhadap gempa bumi.
Piringan lempengan Bumi itu bergesekan satu sama lain sepanjang waktu.
Baca Juga :Kenapa Kertas Makin Lama Makin Menguning sementara Kertas Kardus Berwarna Coklat? Ini Alasannya
Kadang-kadang mereka bertabrakan dan membuat tekanan yang menciptakan gempa bumi.
Itu adalah efek pelepasan tekanan yang tiba-tiba terjadi dengan keras.
Dengan banyak pulau-pulau ditempa oleh kekuatan tektonik beserta vulkanik yang mendorong tanah, maka akan sering mengakibatkan letusan gunung atau magma.
Banyak kawasan Indonesia yang memiliki gunung berapi.
Bahkan pada 1883, letusan Krakatau begitu melegenda hingga dampaknya dapat dirasakan di seluruh penjuru dunia.
Letusan itu juga memakan 36.417 korban jiwa.
Pada Agustus 2018 ini, gempa bumi yang terjadi dekat dengan gunung berapi telah mengguncang pulau Lombok.
Meski begitu, tak hanya Indonesia, Jepang, Turki, Meksiko, Pakistan, Nepal, Filipina, India, dan El Salvador juga termasuk di antara negara-negara yang paling rentan terhadap gempa bumi.
(*)