Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa maskapai Qantas kembali dinobatkan menjadi penerbangan teraman di dunia?
Ya, Qantas kembali menyabet gelar itu untuk referensi perjalanan tahun 2021.
Operator asal Australia itu berhasil mengungguli 20 maskapai lain menurut sebuah grup penerbangan terkemuka, AirlineRatings.com yang berbasis di Australia.
Melansir Daily Mail pada Senin (4/1/2021), tim pemantau telah menelaah sebanyak 385 maskapai penerbangan.
Mereka memperhitungkan audit dari badan pengatur penerbangan, audit pemerintah, catatan kecelakaan dan insiden serius maskapai, usia armada dan pelatihan serta budaya pilot.
Maskapai lain yang berada di peringkat 20 besar tahun ini termasuk British Airways, American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines dan Virgin Atlantic / Virgin Australia.
Editor AirlineRatings.com mencatat bahwa selama 100 tahun sejarahnya sebagai maskapai penerbangan tertua di dunia, Qantas telah mengumpulkan rekor yang benar-benar luar biasa.
Maskapai Australia ini disebut menjadi yang terbaik dalam hal pengoperasian dan keselamatan.
Qantas sekarang juga diterima sebagai operator paling berpengalaman di industri penerbangan.
“Qantas Australia telah diakui oleh British Advertising Standards Association dalam uji kasus, sebagai maskapai penerbangan paling berpengalaman di dunia,” kata Pemimpin redaksi AirlineRatings.com Geoffrey Thomas.
Selama 60 tahun terakhir, Qantas disebut telah menjadi maskapai penerbangan utama dalam hampir setiap kemajuan keselamatan operasional penerbangan.
Maskapai ini tidak memiliki catatan kecelakaan fatal dalam era jet murni.
Baca Juga: Manfaat Air Rebusan Jahe Kunyit dan Sereh dan Cara Meraciknya
Di tempat kedua adalah Qatar Airways, diikuti oleh Air New Zealand di urutan ketiga, Singapore Airlines di urutan keempat dan Emirates di urutan kelima Selain itu ada Eva Air di urutan keenam, Etihad Airways di urutan ketujuh, Alaska Airlines di urutan kedelapan, Cathay Pacific di urutan kesembilan dan British Airways di urutan ke 10.
Sisa dari 20 teratas terdiri dari Virgin Australia / Virgin Atlantic (11), Hawaiian Airlines (12), Southwest Airlines (13), Delta Air Lines (14), American Airlines (15), SAS (16), Finnair (17) , Lufthansa (18), KLM (19) dan United Airlines (20).
Menurut Thomas, maskapai tersebut menonjol di industri penerbangan dan berada di garis depan dalam keselamatan, inovasi, dan peluncuran pesawat baru.
"Faktanya, hanya ada sedikit perbedaan penilaian di antara 20 besar maskapai, mereka semua menonjol."
AirlineRatings.com juga telah mengidentifikasi 10 besar maskapai bertarif rendah teraman untuk tahun 2021.
Dalam urutan abjad, mereka adalah Air Arabia, Allegiant, easyJet, Frontier, Jetstar Group, Jetblue, Ryanair, Vietjet, Westjet, dan Wizz Air.
Sementara itu, untuk pertama kalinya tahun ini, AirlineRatings.com telah menetapkan 20 maskapai penerbangan teratas yang patuh pada aturan keselamatan Covid-19.
Maskapai ini diyakini telah melangkah lebih jauh dalam perlindungan penumpang, atau dalam menambah fleksibilitas dalam perjalanan.
Baca Juga: Kesalahpahaman Ibu Arjuna Inilah yang Membuat Drupadi Akhirnya Punya Lima Suami Pandawa
Sejumlah indikator penilaian baru digunakan dalam pemeringkatan ini.
Antara lain terkait penyampaian informasi tentang prosedur Covid-19 di websitenya, menyediakan masker wajah untuk penumpang.
Perlindungan bagi awak pesawat juga harus diperhatikan, termasuk modifikasi layanan makanan, pembersihan mendalam pesawat, penyediaan kit sanitiser pribadi dan menjaga jarak penumpang di dalam kabin pesawat.
20 maskapai teratas dalam urutan abjad yaitu: Air Baltic, Air New Zealand, Alaska Airlines, All Nippon Airways, AirAsia, British Airways, Cathay Pacific Airways.
Kemudian ada Delta Air Lines, Emirates, Etihad Airways, Eva Air, Japan Airlines, Jetblue, KLM, Korean Airlines, Lufthansa, Singapore Airlines, Southwest, Qatar Airways, dan Westjet.
“Semua maskapai penerbangan ini telah menjadi trendsetter dalam membuat perjalanan seaman mungkin,” tambah Thomas.
Laporan tahunan penerbangan mengungkapkan bahwa jumlah orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat komersial besar meningkat pada 2020.
Jumlahnya menjadi 299 di seluruh dunia, bahkan ketika jumlah kecelakaan turun lebih dari 50 persen.
Perusahaan konsultan penerbangan To70 mengatakan pada 2020 terjadi 40 kecelakaan yang melibatkan pesawat penumpang komersial berukuran besar.
Lima diantaranya berakibat fatal, mengakibatkan 299 korban jiwa.
Pada 2019 terjadi 86 kecelakaan, delapan diantaranya berakibat fatal sehingga mengakibatkan 257 korban jiwa.
Lebih dari setengah dari semua kematian dalam tinjauan To70 adalah 176 orang yang tewas pada Januari 2020 ketika sebuah pesawat Ukraina ditembak jatuh di wilayah udara Iran.
Insiden paling mematikan kedua adalah kecelakaan pesawat Pakistan pada Mei, menewaskan 98 orang.
Penurunan kecelakaan terjadi di tengah penurunan tajam penerbangan akibat pandemi virus corona.
(*)