Intisari-online.com - Korea Utara tidak malu dalam urusan hiperbola, seperti mengatakan pemimpinnya pemimpin "agung", rudal balistiknya "besar" dan pegunungannya merupakan pegunungan tinggi serta memiliki kemampuan luar biasa untuk mengenali dan menanggapi peristiwa penting.
Contohnya adalah memberitakan "Cahaya terang terlihat di puncak Jong Il selama setengah jam […] ketika negara dikejutkan oleh berita kematian pemimpin" yang terbit pada tahun 2011 dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik negara.
Pernyataan berlebihan itu juga mendukung laporan terbaru mengenai Gunung Kumgang, destinasi turis Korea Utara.
Gunung Kumgang dulunya pernah menjadi simbol perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Namun, gunung indah itu kabarnya akan menjelma jadi resor yang dapat "membuat iri seluruh dunia".
Dalam kunjungan terbaru ke area itu, Perdana Menteri Kim Tok-Hun "memanggil semua untuk bergerak maju dengan proyek perkembangan mengubah Gunung Kumgang menjadi resor modern dan turisme internasional inklusif.
"Hal itu bisa dilaksanakan dengan mempertahankan prinsip kenyamanan dan keindahan arsitektural dalam konstruksi, sehingga orang-orang bisa menikmati keindahan alami," lapor Rodong Sinmum, koran resmi untuk Komite Pusat Partai Buruh Korea, 20 Desember kemarin.
Menyebut resor Korea Utara yang lain, yang sebagian besar dibangun oleh perusahaan Korea Selatan Hyundai Asan, Kim "menekankan perlunya membangun area turis dengan cara kita yang sesuai dengan karakter nasional dan modern."
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR