Find Us On Social Media :

Korea Utara Memiliki Sebuah Tempat Misterius Ini yang Bahkan Telah Dipantau Intelijen AS Selama Lebih dari 10 Tahun, Ada Apa Sebenarnya?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 24 Desember 2020 | 10:14 WIB

Kim Jong Un

Intisari-Online.com - Sebuah tempat misterius Korea Utara mungkin memproduksi komponen untuk membangun bom nuklir, sebuah laporan baru mengungkapkan.

Laporan itu menawarkan petunjuk untuk memahami sebuah lokasi di dekat ibu kota yang telah membingungkan para ahli dan pembuat kebijakan.

Gugusan bangunan yang disebut Kangson di pinggiran barat daya Pyongyang pertama kali diidentifikasi secara publik pada tahun 2018 oleh tim analis open-source sebagai kemungkinan lokasi fasilitas untuk secara diam-diam memperkaya uranium, bahan bakar untuk bom nuklir.

Namun laporan pengamat Korea Utara di proyek 38 Utara yang dirilis Jumat mengatakan citra satelit menunjuk ke fasilitas pembuatan komponen untuk sentrifugal, pemintal berteknologi tinggi yang digunakan untuk memperkaya uranium, daripada memperkaya bahan bakar itu sendiri.

Baca Juga: Satu Rencana Mengerikan Militer China Telah Direncanakan Seiring Pertumbuhan Militernya yang Pesat, Apa Itu?

"Karakteristik situs lebih konsisten dengan pabrik yang dapat memproduksi komponen sentrifugal," tulis mantan pejabat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Olli Heinonen dalam laporan tersebut.

Citra tersebut menunjukkan bahwa situs tersebut tidak memiliki infrastruktur yang dibutuhkan untuk pengayaan, tulis Heinonen, seorang peneliti terkemuka di Stimson Center, lembaga pemikir Washington yang menjalankan proyek tersebut.

Pyongyang membantah memiliki situs nuklir rahasia, sebuah masalah yang berkontribusi pada kegagalan KTT Hanoi 2019 antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Pembicaraan denuklirisasi tetap terhenti karena pernyataan AS bahwa Korea Utara tidak sepenuhnya menyatakan jangkauan programnya.

Baca Juga: Banyak Negara Arab Berbondong-bondong Berdamai dengan Israel demi 'Kenyamanan', Justru Tunisia Lakukan Hal Sebaliknya, Sebut Tak Akan Khianati Palestina