Intisari-online.com - Bukan rahasia lagi jika Amerika dan Iran sudah lama bermusuhan.
Bahkan Amerika memberlakukan sanksi pada Iran, dan pembatasan senjata, sehingga membuat Iran lemah secara militer.
Amerika menyadari bahwa Iran bisa menjadi ancaman yang membahayakan jika dilepaskan begitu saja.
Selain itu belakangan ada sebuah kabar yang cukup mengejutkan di mana Amerika kerahkan kapal selamnya menuju teluk Persia.
Menurut 24h.com.vn, pada 21 Desember Amerika kerahkan kapal selam nuklir kelas Ohio USS Georgia, memasuki teluk persia melewati teluk Homuz.
Hingga akhirnya mencapai pantai Iran dalam misi memberikan pencegahan melalui tekanan militer.
Kapal selam nuklir AS dikawal oleh dua kapal perang selama perjalanan, menurut Sputnik.
Hal itupun bahkan juga dikonfirmasi secara resmi oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, lantas apa tujuannya.
"Kapal selam nuklir kelas Ohio, USS Georgia (SSGN 729), dikawal oleh kapal penjelajah rudal USS Port Royal (CG 73) dan USS Laut Filipina (CG 58), melewati Selat Hormuz, memasuki teluk. Persia," kata Angkatan Laut AS.
Menurut laporan itu, Amerika menekan Iran secara militer untuk mencegah peringatan satu tahun pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani.
Amerika khawatir, jika Iran akan melakukan tindakan yang membahayakan AS, untuk memperingati satu tahun kematian Soleimani.
Sementara kapal selam nuklir Amerika muncul di sebelah Iran di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan milisi Irak pro-Iran karena meluncurkan serangkaian roket terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad pada 20 Desember.
Serangan itu menewaskan satu warga sipil dan seorang petugas keamanan Irak terluka, merusak fasilitas di dalam kedutaan. Tetapi tidak ada diplomat AS yang tewas.
"AS mengutuk keras serangan terbaru terhadap kawasan kedutaan di Baghdad, yang dilakukan oleh milisi Irak pro-Iran," kata Pompeo.
"Kami berharap mereka yang terluka segera pulih," katanya.
Jadi banyak yang mengira kapal selam itu ditunjukkan untuk menyerang Irak.
Namun, seorang pejabat angkatan laut AS mengatakan kepada Fox News bahwa kedatangan kapal selam nuklir USS Georgia dekat Iran adalah rencana yang dipersiapkan dengan baik.
Bertujuan untuk mengatasi ketidakpastian selama peringatan satu tahunSoleimani dibunuh.
Pejabat itu mengatakan ini bukan tanggapan atas serangan terhadap kedutaan di Baghdad.
Menurut Pentagon, USS Georgia adalah senjata yang sangat bermanuver yang mampu mendukung operasi normal dan darurat.
Kedatangan kapal selam nuklir kelas Ohio ini menunjukkan komitmen Washington terhadap mitra keamanan regional dan maritim, yang siap untuk bertahan dari ancaman setiap saat.
Ohio adalah kelas kapal selam nuklir terbesar dan terkuat di AS hingga saat ini.
Untuk memenuhi kebutuhan tempur di era baru, Angkatan Laut AS mengubah empat kapal selam kelas Ohio.
Termasuk mengerahkan USS Georgia, untuk membawa 154 rudal jelajah Tomahawk dalam 22 peluncur.
14 kapal selam kelas Ohio yang tersisa dilengkapi dengan 24 rudal balistik nuklir Trident II, masing-masing membawa maksimal 12 hulu ledak nuklir, dengan jangkauan 11.300 km.
Gudang rudal Tomahawk di dalam kapal selam USS Georgia lebih besar dari armada kapal permukaan.
Dengan setiap roket tabung 7, semua 154 rudal Tomahawk dapat diluncurkan hanya dalam 6 menit.
Kedepannya, Angkatan Laut AS akan secara bertahap mengganti kapal selam nuklir kelas Ohio dengan kapal selam nuklir kelas Columbia.
Kapal pertama kelas ini mulai dibangun pada 1 Oktober 2020 dan akan memasuki pertempuran pada 2031.