Intisari-Online.com - Warga Irak mengungkapkan kemarahan setelah Trump mengampuni empat penjaga yang dihukum dalam pembantaian di Baghdad tahun 2007.
Pembantaian itu menewaskan sedikitnya 14 warga sipil.
Pengeluaran pengampunan oleh Presiden AS Donald Trump bagi penjaga keamanan yang dihukum karena membunuh setidaknya 14 warga sipil Irak dalam pembantaian Baghdad tahun 2007 telah menyebabkan keributan internasional, termasuk di Irak di mana orang-orang menyatakan kemarahan dan kesedihan.
Melansir Al Jazeera, Kamis (24/12/2020), Trump mengeluarkan pengampunan untuk empat keamanan kontraktor Blackwater yang dihukum karena pembunuhan enam tahun lalu.
Mereka adalah bagian dari konvoi kendaraan lapis baja yang mengawal pejabat kedutaan Amerika Serikat.
Saat itu, mereka melepaskan tembakan ke kerumunan warga sipil Irak yang tidak bersenjata dalam sebuah insiden yang kemudian dikenal sebagai pembantaian Nisour Square.
Penembakan mematikan pada September 2007 menandai salah satu titik terendah dari invasi pimpinan AS ke Irak, dan terjadi hanya beberapa tahun setelah skandal penyiksaan Abu Ghraib.
Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan langkah tersebut tidak "memperhitungkan keseriusan kejahatan yang dilakukan", dan mendesak AS untuk meninjau kembali keputusannya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR