Konflik dan pergejolakan membuatnya sering menjadi sasaran diskriminasi oleh penduduk lokal.
Banyak orang Tionghoa, mengalami diskriminasi dalam hal sederhana, misalnya diberi harga lebih mahal dalam membeli sayuran di pasar dan penghinaan.
Menjadi korban pelemparan oleh pemuda yang merasa bosan di pinggiran jalan, hingga tindakan keras yang lebih jahat lagi.
Ironisnya, banyak yang mengira bahwa orang China di Timor Leste adalah orang-orang berduit kenyataannya tidak semua.
Stereotipe kuno tentang wirausaha, panjat tangga, pebisnis Cina berlaku.
Selama berabad-abad Timor Leste sebagai koloni Portugis, anak-anak Tionghoa-Timor dari pemilik bisnis imigran Tionghoa menjadi mayoritas populasi sekolah.
Karena keluarga Timor Leste tidak mampu membayar biaya yang dibebankan oleh pemerintah kolonial.
Source | : | The Interpreter |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR