Bukan Indonesia, Ternyata di Timor Leste Pernah Menjadi Medan Peperangan Antara 3 Negara Besar Ini Pada Perang Duna II, Namun Tak Banyak Orang Mengetahuinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Tiga Negara ini pernah menyerbu Timor Leste jauh sebelum Indonesia melakukan invasi.
Tiga Negara ini pernah menyerbu Timor Leste jauh sebelum Indonesia melakukan invasi.

Intisari-online.com - Menurut catatan sejarah Indonesia menganeksasi Timor Leste pada tahun 1975.

Namun, terjadi penolakan oleh rakyat Timor Leste sehingga berujung pada bentrokan bersenjata antara gerakan sparatis yang menginginkan kemerdekaan Timor Leste.

Pertempuran pun tak bisa dihindari, antara Timor Leste yang waktu itu masih bernama Timor Timur dengan tentara Indonesia.

Invasi itupun berakhir pada tahun 1999 setelah rakyat Timor Leste memilih merdeka melalui referendum oleh PBB.

Baca Juga: Demi Hancurkan Timor Leste dan Gunakan Tentara Indonesia Sebagai 'Alatnya', Inilah Jumlah Fantastis Anggaran yang Digelontorkan AS Untuk Pengadaan Senjata Militer

Tindakan Indonesia tercatat sebagai pelanggaran HAM berat, bahkan dituduh melakukan genosida.

Tak hanya itu, tindakan Indonesia ini selalu dikenang dunia sebagai salah satu kekejaman yang pernah dilakukan militer Indonesia.

Padahal, tahukah Anda jauh sebelum Indonesia melakukan invasi ke Timor Leste, ternyata wilayah itu pernah menjadi medan peperangan hebat.

Hal itu terjadi pada Perang Dunia ke II melibatkan tiga negara besar pada saat itu.

Baca Juga: Dibekingi Indonesia, Militan Timor Leste Pro Indonesia Ini Bocorkan Bagaimana Mereka Mendapat Senjata hingga Membantai Teman Sendiri

Melansir, Atlaseasttimor, pada masa Perang Dunia II, Timor Timur dikuasi ole Portugis.

Namun, Pasukan Australia memasuki wilayah yang dikelola oleh Portugal itu, padahal pada saat itu Portugal dianggap kekuatan yang netral.

Jepang pun demikian, mereka bergerak ke Selatan pada tahun 1940-an, dan sepenuhnya berniat mengambil alih bagian barat Pulau Timor, yang berada di bawah kendali Belanda.

Tetapi Jepang sangat berhati-hati untuk menyerbu wilayah itu, mereka takut melakukan pelanggaran terhadap kenetralan Portugis yang bisa mengganggu perang di Eropa.

Jadi mereka berencana untuk menghindari bagian timur Timor yang telah dikuasai Portugis selama hampir 500 tahun.

Namun, otoritas Inggris dan Australia mendaratkan 155 orang dari Perusahaan Independen 2/2 Australia, bagian dari Pasukan Sparrow, di Timor Leste pada tanggal 17 Desember 1941.

Baca Juga: Temukan Kuburan Masal Berisi 72 Mayat di Istana Pemerintah, Polisi Timor Leste Dibuat Kaget Tahu Identitas Mayatnya Bukan Orang Timor Leste, Tetapi dari Negara Ini

Gubernur Timor Portugis dengan keras menentang kedatangan Australia secara lisan dan tertulis.

Protesnya berbunyi, "Setiap pendaratan pasukan akan dianggap sebagai pelanggaran netralitas wilayah kami."

Padahal kehadiranAustralia ke Timor Portugis pada bulan Desember 1941justru membantu Portugis dalam mempertahankan wilayah mereka, dan melindungi koloni itu dari agresi Jepang.

Tetapi, kehadiran orang Australia di Timor Portugis menghilangkan kekhawatiran Jepang yang dianggap sebagai negara pertama yang menyerbu wilayah netral.

Akhirnya dua bulan kemudian, pada 19 Februari 1942, seluruh batalion pasukan Jepang (sekitar 1.100 orang) mendarat di Dili, pusat administrasi.

Kehadiran Australia dengan demikian berdampak menarik Jepang ke daerah tersebut.

Baca Juga: Skandal Penyadapan Australia Jadi Sejarah Memilukan Bagi Timor Leste, Penerus Xanana Gusmao Ini Malah Minta Australia Melupakannya, Ternyata Demi Hal Ini

Alhasil, invasi Australia ke Timor Portugis hampir sama dengan invasi Jepang, karena pihak Australia tidak dengan sengaja membunuh orang Timor seperti yang dilakukan tentara Jepang.

Tindakan tersebut menempatkan orang Timor pada risiko berbahaya, seperti yang ditunjukkan oleh "Kampanye Timor" berikutnya dengan menyedihkan.

Menurut catatan, fakta-fakta dari sejarah yang meresahkan ini tidak banyak diketahui oleh orang Australia.

Artikel Terkait