Hebatnya lagi, konflik itu terjadi antara dua negara yang memiliki kemampuan militer yang sama hebatnya.
Kedua belah pihak memiliki teknologi militer yang mutakhir, tapi Azerbaijan menjadi negara yang memenangkan perang singkat itu.
Itulah sebabnya, dampak dari konflik ini akan terus bergema di luar wilayah.
Bahkan meskipun konflik itu sepenuhnya sudah selesai, kini negara-negara besar malah sibuk membahasnya untuk mempelajari medan perang modern.
Mengutip Moscow Times, kini pembelajaran dari perang Azerbaijan dan Armenia menjadi pembelajaran baru bagi negara-negara adidaya.
Kesuksesan Azerbaijan menggunakan drone terbukti menjadi sensasi taktis.
Namun, banyak desas-desus adanya pengorbanan jika memajukan sistem drone, maka pertahanan udara akan lemah sampai tidak dapat mendukung pasukan darat.
Tetap saja, penggunaan sistem pesawat tanpa awak (UAS) atau drone di konflik ini menandai evolusi perang daripada revolusi penggunaan senjata udara.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR