Setahun kemudian, Cina menetapkan target untuk menyebabkan hujan lebat di Dataran Tinggi Tibet, dengan luas yang setara dengan Alaska, negara bagian terbesar di Amerika Serikat.
Hingga saat ini, proyek "menciptakan hujan" China semakin berkembang, baik dalam skala maupun teknologinya.
Menurut Bloomberg, perubahan cuaca kecil pun dapat memengaruhi negara-negara tetangga.
Banyak negara Asia menyatakan keprihatinan bahwa proyek ambisius China tersebut berdampak negatif pada musim hujan dan musim hujan, yang mempengaruhi kehidupan masyarakat mereka.
Seperti konflik air, perubahan cuaca di masa depan bisa menjadi fokus baru kontroversi antara China dan tetangganya.
Dalam skenario terburuk, teknologi ini dapat digunakan sebagai senjata.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR