Masalah Sengketa Perbatasan, Pakar: China tidak pernah setuju untuk bertukar peta dengan India
Melansir news.18.com (19/6/2020), dalam percakapan mendetail dengan News18, BR Deepak, salah satu pakar terkemuka di China dan profesor di Pusat Studi China dan Asia Tenggara di Universitas Jawaharlal Nehru, berbagi perspektifnya tentang perjanjian China dan India.
Ia menjelaskan mengapa dia berpikir bahwa dengan terbunuhnya 20 tentara India, semua Tindakan Membangun Kepercayaan (CBM) antara kedua negara juga telah mati.
Dalam perjanjian tujuh halaman yang ditandatangani antara China dan India pada tahun 1996, kedua negara mengharapkan 'penyelesaian akhir' dari masalah perbatasan dan terciptanya perdamaian dan ketenangan di perbatasan.
Dimulai dari pasal 3 dan 4, Deepak menjelaskan bahwa pasal itu pada dasarnya berbicara tentang membatasi pengerahan pasukan dan paramiliter di kedua sisi dan pertukaran informasi tentang pengerahan pasukan satu sama lain.
Kedua pasal tersebut telah dilanggar oleh kedua belah pihak yang telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar di LAC, katanya.
Setelah China memindahkan ribuan tentaranya ke LAC di Ladakh, India memutuskan untuk meniru penempatan di sisi perbatasannya.
Pasal 6, tentang larangan penggunaan senjata api di dekat LAC, dalam upaya untuk mencegah gejolak di perbatasan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR